Model Graph untuk Penyelesaian Konflik Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang Berkelanjutan
View/ Open
Date
2018Author
Zahedi
Advisor(s)
Suwilo, Saib
Tulus
Mawengkang, Herman
Metadata
Show full item recordAbstract
Forest resource management policies, without good control, will cause degradation and
deforestation from year to year, and on the other hand, can lead conflicts between stakeholders.
To illustrate the conditions of the conflict, the GMCR method is used to obtain
equilibrium solutions to resolve these conflicts. The key players or stakeholders in this
situation are the Government (Ministry of Forestry), Forestry Industry Companies,
and Environmental Activists. Each player has a desire that can be formulated as an
option. This combination of options will produce scenarios that are sorted according to
player preferences. After that, a stability analysis with the concept of a solution will
be carried out. The results show that both the Government and companies will seek
funds to accelerate the development of the timber industries and reduce environmental
impacts. Furthermore, the formation of mathematical models will be done with an
interactive approach. Kebijakan pengelolaan sumber daya hutan tanpa kontrol yang baik akan menyebabkan
degradasi dan deforestasi dari tahun ke tahun, dan disisi lain akan menimbulkan konflik
antar para pemangku kepentingan. Untuk mengilustrasikan kondisi konflik, metode
GMCR digunakan untuk mendapatkan solusi kesetimbangan untuk menyelesaikan konflik.
Para pemain atau pemangku kepentingan utama dalam situasi ini adalah Pemerintah
(Departemen Kehutanan), Perusahaan Industri Kehutanan, dan Aktivis Lingkungan.
Setiap pemain memiliki keinginan yang dirumuskan sebagai pilihan. Kombinasi
opsi ini akan menghasilkan skenario yang diurutkan sesuai dengan preferensi
pemain. Setelah itu, analisis stabilitas dengan konsep solusi dilakukan. Hasilnya menunjukkan
bahwa baik Pemerintah dan perusahaan akan mencari dana untuk mempercepat
pengembangan industri kayu dan mengurangi dampak lingkungan. Selanjutnya
pembentukan model matematika dilakukan dengan pendekatan interaktip.