dc.contributor.advisor | Nasution, Bismar | |
dc.contributor.advisor | Siregar, Mahmul | |
dc.contributor.advisor | Azwar, T. Keizerina Devi | |
dc.contributor.author | Maharani | |
dc.date.accessioned | 2019-03-04T04:26:36Z | |
dc.date.available | 2019-03-04T04:26:36Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/12069 | |
dc.description.abstract | Akuisisi saham atau “share acquisition” yang berarti “mengambilalih”
adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang
perseorangan untuk mengambilalih saham perseroan yang mengakibatkan
beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut. Terkait dengan akuisisi saham
tersebut, maka hal ini terjadi pada perusahaan semen terbesar di Indonesia, yaitu :
PT. Lafarge Cement Indonesia yang dimiliki oleh perusahaan asing Financiere
Lafarge SA sebagai pemegang saham terbesar yang telah diakuisisi oleh
perusahaan nasional PT. Holcim Indonesia, Tbk., yang bergerak dalam bidang
yang sama. Akuisisi saham ini terjadi karena Holcim, Ltd., resmi bergabung
dengan Lafarge SA pada tanggal 11 Juli 2015. Dampak dari aksi korporasi
tersebut otomatis terjadi proses integrasi antara anak-anak usaha di seluruh dunia,
termasuk di Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka banyak timbul permasalahanpermasalahan
hukum dalam penelitian ini, antara lain : apakah hak atas saham
milik asing pada PT. Lafarge Cement Indonesia dapat dialihkan kepada
perusahaan nasional PT. Holcim Indonesia, Tbk., sehingga menyebabkan
terjadinya perubahan pengendalian perusahaan. Selain itu, apakah pengalihan
saham asing PT. Lafarge Cement Indonesia telah memenuhi ketentuan hukum di
Indonesia.
Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Sifat penelitian adalah
deskriptif analisis. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang
bersumber dari bahan hukum primer, sekunder, dan tertier. Data sekunder
dikumpulkan dengan teknik studi kepustakaan dan studi lapangan dengan alat
pengumpulan data berupa wawancara. Selanjutnya, data-data tersebut dianalisa
dengan menggunakan metode analisa kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Regulasi pengalihan hak atas saham
milik asing kepada perusahaan nasional harus dilakukan berdasarkan ketentuan
hukum yang berlaku, diantaranya : KUH.Perdata; Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas; Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal; Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat beserta peraturan pelaksanaan
masing-masing peraturan tersebut; Pengalihan hak atas saham milik asing pada
PT. Lafarge Cement Indonesia kepada perusahaan nasional PT. Holcim Indonesia,
Tbk., telah memenuhi seluruh syarat dan ketentuan berdasarkan hukum yang
berlaku di Indonesia; dan Konsekuensi hukum atas pengalihan saham milik asing
pada PT. Lafarge Cement Indonesia kepada perusahaan nasional PT. Holcim
Indonesia, Tbk., yaitu : berubahnya status perusahaan PMA menjadi perusahaan
PMDN. | en_US |
dc.description.abstract | Acquisition of shares or "share acquisition", which means "to take over" is
a legal act done by a legal entity or an individual to take over the shares of the
company resulting in the transfer of control over the company. Associated with
the acquisition of these shares, then this happens to the largest cement company
in Indonesia, namely: PT. Lafarge Cement Indonesia owned by foreign company
Financiere Lafarge SA as the largest shareholder that has been acquired by
national company PT. Holcim Indonesia, Tbk., Which is engaged in the same
field. The acquisition of this share occurred because Holcim, Ltd., officially
joined Lafarge SA on July 11, 2015. The impact of the corporate action
automatically occurs the process of integration among subsidiaries around the
world, including in Indonesia.
Based on the above, then many legal problems arise in this study, among
others: whether the rights to foreign-owned shares at PT. Lafarge Cement
Indonesia can be transferred to national company PT. Holcim Indonesia, Tbk.,
Thus causing a change of control of the company. In addition, whether the
transfer of foreign shares of PT. Lafarge Cement Indonesia has fulfilled the legal
requirements in Indonesia.
This research is normative law research. The nature of the research is
descriptive analysis. The type of data used is secondary data derived from
primary, secondary, and tertiary legal materials. Secondary data were collected
by literature study technique and field study with data collection tool in the form
of interview. Furthermore, the data are analyzed by using qualitative analysis
method.
The result of the research shows that: Regulation of transfer of rights to
foreign owned shares to national companies must be done based on applicable
law, such as: KUH.Perdata; Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability
Company; Law No. 25 of 2007 concerning Investment; Law No. 5 of 1999
concerning Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business
Competition and its implementing regulations; Transfer of rights to foreignowned
shares at PT. Lafarge Cement Indonesia to PT. Holcim Indonesia, Tbk.,
Has fulfilled all terms and conditions under Indonesian law; and legal
consequences for the transfer of foreign-owned shares at PT. Lafarge Cement
Indonesia to PT. Holcim Indonesia, Tbk., Namely: the change of status of PMA
companies into PMDN companies. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Akuisisi Saham | en_US |
dc.subject | Restrukturisasi Perusahaan | en_US |
dc.subject | PT. Lafarge Cement Indonesia | en_US |
dc.title | Akuisisi Saham Asing oleh Perusahaan Nasional dalam Rangka Restrukturisasi Perusahaan (Studi pada PT. Lafarge Cement Indonesia) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM157011281 | en_US |
dc.identifier.submitter | Nurhusnah Siregar | |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |