Analisis Campuran Parasetamol, Propifenazon dan Kofein Secara Spektrofotometri Ultraviolet Metode Kemometrik dengan Regresi Komponen Utama dan Rasio Absorbansi
View/ Open
Date
2018Author
Pulungan, Ainil Fithri
Advisor(s)
Masfria
Muchlisyam
Metadata
Show full item recordAbstract
Berbagai sediaan obat dipasaran mengkombinasikan dua atau lebih zat aktif dalam satu sediaan, salah satunya adalah obat analgesik yang mengandung parasetamol, propifenazon dan kofein dalam bentuk tiga campuran. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dengan menggunakan metode spektrofotometri ultraviolet yang dikombinasikan dengan metode regresi komponen utama dan metode rasio absorbansi untuk menetapkan kadar tiga campuran dari parasetamol, propifenazon dan kofein pada sediaan tablet P dan S yang beredar dipasaran, tanpa adanya tahap pemisahan dalam analisis campuran.
Penelitian ini dilakukan dengan mengoptimalisasi jenis pelarut yaitu dapar posfat pH 7,2, metanol dan campuran dapar posfat pH 7,2 dengan metanol pada perbandingan 90:10; 70:30; 50:50; 30:70; 10:90. Metode spektrofotometri teknik regresi komponen utama dan rasio absorbansi kemudian diuji validitasnya berdasarkan parameter validasi yaitu linieritas, akurasi, presisi, recovery, LOD dan LOQ. Kemudian metode diaplikasikan untuk menetapkan kadar parasetamol, propifenazon dan kofein dalam sediaan tablet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran dapar posfat pH 7,2 dan metanol dengan perbandingan 70:30 (DPM 70:30) merupakan jenis pelarut yang paling baik untuk digunakan dalam penelitian ini, karena memiliki kesalahan fotometrik yang paling kecil diantara pelarut-pelarut yang lain yaitu sebesar 0,0846%. Aplikasi dengan teknik regresi komponen utama dilakukan penetapan kadar parasetamol pada λ245 nm, propifenazon λ265 nm dan kofein λ273 nm dengan nilai recovery 98,49%, 99,81% dan 98% untuk tablet P, dan 98,43%, 100,10% dan 98% untuk tablet S, sedangkan dengan menggunakan metode rasio absorbansi dilakukan pada λ245 nm untuk panjang gelombang maksimum dan λ248,6 nm pada titik iso- absorptif, untuk penetapan kadar propifenazon dilakukan pada λ265 nm dan λ268,2 nm, sedangkan pada penetapan kadar kofein dilakukan pada λ273 nm dan λ264,2 nm. Rata – rata nilai recovery dihasilkan pada 100,95%, 100,63% dan 100,85% pada tablet P dan 100,84%, 100,46% dan 100,56% pada tablet S.
Metode ini berhasil diterapkan untuk analisis formulasi sediaan tablet, tanpa gangguan dari eksipien seperti yang ditunjukkan oleh hasil recovery. Semua parameter validasi berada dalam kisaran yang dapat diterima. Various preparations on the market combines by two or more active ingredient in the preparation, which one is analgesic containing ternary mixtures of paracetamol, propyphenazone and caffeine. The aims of this research to analyze using ultraviolet spectrophotometry method combined with the principal component regression method and absorbance ratio method the levels of paracetamol, propyphenazone and caffeine in P and S tablets circulating in the market, without any separation stage in mixed analysis.
Research carried out by optimizing the type of solvent, phosphate buffer pH 7,2 : methanol and mixture of phosphate buffer pH 7,2 with methanol at ratio 90:10; 70:30; 50:50; 30:70; 10:90. Spectrophotometric method with principal component regression tehnique and absorbance ratio tested its validity based on linierity, accuracy, precision, recovey, LOD and LOQ. Then the method was applied to determine the levels of paracetamol, propyphenazone and caffeine in tablet.
The results showed that the mixture of phosphate buffer pH 7,2 with methanol at ratio of 70:30 (DPM 70:30) was the best type of solvent to be used in this study, because it has the most photometric error small among other solvent which is 0,0846%. Application with the principal component regression tehnique to determine paracetamol level at λ245 nm, propyphenaozone λ265 nm and caffeine λ273 nm with recovery values of 98,49%, 99,81% and 98% for tablet P and 98,43%, 100,10% and 98% for tablet S. Then, using absorbance ratio method is carried out at λ245 nm for the maximum wavelength and λ248,6 nm at the iso-absorptive point, for the determination of the levels of propyphenazone is carried out at λ265 nm and λ268,2 nm, while the determination of caffeine levels is carried out at λ273 nm and λ264 nm. The average recovery rate was 100,95%, 100,63% and 100,85% in tablet P and 100,84%, 100,46 and 100,56 in tablet S.
This method was succesfully applied for the analysis of tablet dosage formulations, without interference from the excipient as indicated by the recovery results all validation parameters are within the acceptable range.
Collections
- Magister Theses [371]
