Gambaran Paru pada Pekerja Penyapu Jalan di Kota Medan
View/ Open
Date
2018Author
Sari, Nurmanita
Advisor(s)
Nainggolan, Nuryunita
Tarigan, Amira P
Eyanoer, Putri C
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Paparan debu di lingkungan kerja dapat menimbulkan berbagai macam penyakit paru kerja yang mengakibatkan gangguan fungsi paru dan kecacatan Tingginya kadar debu di suatu lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran udara yang akan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Pada dasarnya ada berbagai macam bahaya di tempat kerja yang bisa mengancam kesehatan pekerja maupun orang-orang yang berada di sekitar lingkungan yang tercemar. Salah satu bidang pekerjaan yang perlu mendapat perhatian adalah pekerja penyapu jalan. Hal inilah yang sering menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan ataupun dapat mengganggu nilai Faal Paru.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan gejala pernapasan dengan faal paru pada pekerja penyapu jalan di Kota Medan.
Metode penelitian : analitik observasional dengan disain cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 49 orang dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji kruskal wallis dan uji regresi.
Hasil penelitian : dengan uji regresi menunjukkan adanya hubungan antara gangguan pernapasan dengan, yaitu : usia (p=0,02), VEP1 (p=0,01), KVP (p=0,04), FEF25-75 (p=0,01). Sebaliknya, tidak didapatai hubungan antara gangguan pernapasan dengan masa kerja (p=0,45) dan VEP1/KVP (p=0,057). Berdasarkan hasil pengukuruan kadar debu yang melewati NAB dengan menggunakan uji kruskal wallis terdapat hubungan yang bermakna antara kadar debu ambient dengan VEP1/KVP (p=<0.001) dan KVP (p=0.01). Disarankan kepada para penyapu jalan agar menggunakan masker saat bekerja dan secara rutin memeriksakan kesehatan. Kepada pemerintah agar meningkatkan pengawasan terhadap kadar debu ambient serta meningkatkan fasilitas dalam penyediaan masker, sarung tangan dan sepatu boot pada penyapu jalan. Background : Exposure to dust in the work environment can cause a variety of occupational lung diseases that cause lung function and disability. High levels of dust in an environment will cause air pollution which will have a negative impact on human health. Basically there are various kinds of hazards in the workplace that can threaten the health of workers and those around the polluted environment. One area of work that needs attention is street sweeper workers. This is what often causes respiratory problems or can interfere with the Pulmonary Faith.
Study Objective : To find out the relationship between respiratory symptoms and pulmonary function in street sweeper workers in Medan City.
Methods : this study has been used cross-sectional observational analytic
sectional. The number of samples as many as 49 people with the sampling technique is total sampling. Data were analyzed using the kruskal wallis test and regression test
Result : with a regression test showed a relationship between respiratory disorders with : age (p = 0.02), FEV1 (p = 0.01), FVC (p = 0.04), FEF25-75 (p = 0.01). Otherwise, there was no correlation between respiratory distress and lenght of work (p = 0.45) and FEV1/FVC (p = 0.057). Based on the results of measuring dust levels through the TLV use the Kruskal wallis test, there was a significant relationship between ambient dust levels with FEV1/FVC (p = <0.001) and FVC (p = 0.01). It is recommended that road sweepers use masks while working and regularly check their health. To the government to improve supervision of ambient dust levels and improve facilities in the supply of masks, gloves and boots on street sweepers.
Collections
- Master Theses [183]