Political Discourse of PM Theresa May: An Appraisal Analysis

Abstract

The research is entitled Political Discourse of PM Theresa May: An Appraisal Analysis. Political discourse refers to the discourse practices engaged in by all actors – from politicians and organizations to citizens- in a political process. As the actors, politicians usually use a wide variety of tools and strategies to appeal their audience. To analyze a political discourse, the writer used Martin & White’s Appraisal theory to uncover the meaning of the political speech. Therefore, this study aims to find the Appraisal sub-system Attitude (Affect, Judgement, and Appreciation) in the speech of Theresa May, the Prime Minister of the United Kingdom and how those devices are used to convey the intention of the Prime Minister. The method being used in the study is the descriptive qualitative method. The data is taken from her speech on 20 July 2018 in Northern Ireland. The analysis of this study revealed two points; 1) 97 Attitudes, consisted of 11 Affects, 31 Judgements and 55 Appreciation, in which also consisted of 76 positive appraising attitudes and 21 negative appraising attitudes, and 2) the Prime Minister is really careful but furtive on addressing her speech to avoid any further problems, as seen from the dominance of Appreciation on the speech, followed by Judgement and Affect.

Penelitian ini berjudul Political Discourse of PM Theresa May: An Appraisal Analysis. Wacana politik mengacu pada praktik wacana yang dilakukan oleh semua aktor - dari politisi dan organisasi ke warga negara- dalam proses politik. Sebagai aktor, politisi biasanya menggunakan berbagai macam alat dan strategi untuk menarik pendengar mereka. Untuk menganalisis wacana politik, penulis bermaksud menggunakan teori penelitian milik Martin & White untuk mengungkap makna pidato politik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan sub-sistem Appraisal Attitude (Affect, Judgment, and Appreciation) dalam pidato Theresa May, Perdana Menteri Inggris dan bagaimana hal-hal tersebut digunakan untuk menyampaikan niat Perdana Menteri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Data diambil dari pidatonya pada 20 Juli 2018 di Irlandia Utara. Hasil dari penelitian ini menemukan 1) 97 Sikap, terdiri dari 11 Afek, 26 Penilaian dan 55 Apresiasi, di mana juga terdiri dari 76 sikap penilaian positif dan 21 sikap penilaian negatif, dan 2) Perdana Menteri sangat berhati-hati namun tidak berterus-terang dalam menyuarakan pidatonya untuk menghindari masalah lebih lanjut, seperti terlihat dari dominansi penggunaan Apresiasi dalam pidatonya yang diikuti oleh Penilaian dan Afek.