Adaptasi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Dataran Tinggi pada Dataran Rendah

Abstract

This study aims to determine the adaptation of sweet potato crops (Ipomoea batatas L.) plateau on the lowlands. The research was conducted at Tanjung Selamat Regency Deli Serdang. The study was from May 2017 to October 2017 using a randomized block design method with no treatment factor with random sampling technique. The results of this study indicate that the type of sweet potato. G4 is thought to have the heaviest weight of bulb compared to other genotypes with tuber weight (466.67 g). G3 is thought to have the largest number of tubers when compared to other genotypes with the number of tubers (4.67). G1 is thought to have the heaviest weight of bulb weight compared to other genotypes with weighted bulb weight (197.81 g). G1 and G2 are thought to have the thickest thickness of the cortex when compared to other genotypes with thick cortex (9 or very thick).

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui adaptasi tanaman ubi jalar ( Ipomoea batatas L. ) dataran tinggi pada dataran rendah. Penelitian dilaksanakan di Tanjung Selamat Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini di mulai bulan Mei 2017 sampai dengan Oktober 2017 menggunakan metode rancangan acak kelompok tanpa faktor perlakuan dengan teknik pengambilan sampel secara acak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jenis ubi jalar. G4 diduga memiliki bobot umbi paling berat jika dibandingkan dengan genotip lainnya dengan berat umbi (466.67 g). G3 diduga memiliki jumlah umbi paling banyak jika dibandingkan dengan genotip lainnya dengan jumlah umbi (4.67). G1 diduga memiliki rataan bobot umbi paling berat jika dibandingkan dengan genotip lainnya dengan rataan bobot umbi (197.81 g). G1 dan G2 diduga memiliki ketebalan korteks paling tebal jika dibandingkan dengan genotip lainnya dengan tebal korteks (9 atau sangat tebal).