Show simple item record

dc.contributor.advisorSumarno, Edi
dc.contributor.authorAnanda, Atika Putri
dc.date.accessioned2019-03-27T02:22:31Z
dc.date.available2019-03-27T02:22:31Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/12871
dc.description.abstractSkripsi yang berjudul Gemeente Tebing Tinggi (1917-1942) ini merupakan sebuah kajian sejarah perkotaan khususnya kota pada masa kolonial Hindia Belanda. Dalam pelaksanaan penelitiannya, skripsi ini menggunakan metode sejarah. Pada proses Heuristik, digunakan sumber-sumber berupa arsip Binnenlandsch Bestuur, laporan serah terima jabatan (MvO),staatsblad, notulen rapat gemeenteraad Tebing Tinggi, jurnal, dan buku buku sejaman sebagai data primer serta buku, artikel, skirpsi sebagai data sekunder. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan verifikasi yakni kritik intern dan eksteren untuk menemukan fakta-fakta. Selanjutnya fakta-fakta itu diinterpretasikan sehingga diperoleh data yang objektif untuk diceritakan kembali dalam proses historiografi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai Tebing Tinggi pada masa gemeente. Namun, sebelumnya dijelaskan pula mengenai keadaan Tebing Tinggi sebelum ditetapkan sebagai gemeente serta dijelaskan pula latar belakang terbentuknya Gemeente Tebing Tinggi hingga perkembangan yang terjadi setelah ditetapkan sebagai gemeente. Latar Belakang yang menjadi dasar ditetapkannya Tebing Tinggi sebagai sebuah gemeente adalah karena lahirnya undang-undang Desentralisasi dalam tata Pemerintahan Eropa atau yang lebih dikenal dengan Decentralisatie Wet 1903. Selain itu, penetapan Tebing Tinggi sebagai gemeente adalah karena banyaknya penduduk Eropa dan Timur Asing di wilayah itu. Sebagaimana diketahui gemeente sering sekali dikatakan sebagai Europeesche Enclave atau wilayah kantong Eropa di Hindia Belanda. Lahirnya undang-undang desentralisasi serta ramainya penduduk Eropa dan Timur Asing di wilayah itu menjadikan Gubernur Pantai Timur Sumatera menganggap perlunya dilakukan penerapan desentralisasi untuk wilayah itu. Sehingga, dalam tahun 1904 didirikan apa yang disebut dengan Gemeentefonds Tebing Tinggi, karenanya penetapan Tebing Tinggi sebagai gemeente ini sebenarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan orang Eropa dan Timur Asing yang ada di sana. Dalam perkembangannya, Tebing Tinggi kemudian terus melakukan berbagai hal guna memberikan kehidupan yang layak bagi penduduknya. Seperti kebutuhan yang mendasar yaitu air, untuk memenuhinya Tebing Tinggi membangun jaringan air bersih, dibangun pula jaringan listrik, sekolah-sekolah, dan fasilitas lainnya yang menunjang kehidupan penduduknya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectGemeenteen_US
dc.subjectTebing Tinggien_US
dc.subjectDecentralisatiewet 1903en_US
dc.subjectHindia Belandaen_US
dc.titleGemeente Tebing Tinggi (1917-1942)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140706038en_US
dc.identifier.submitterAkhmad Danil
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record