Analisis Fungsi dan Makna Kata Omou dan Tsumori dalam Kalimat Bahasa Jepang
Nihongo No Bunshou Ni Okeru Omou To Tsumori No Kinou To Imi No Bunseki
View/ Open
Date
2019Author
Simamora, Masria Elisabet
Advisor(s)
Pujiono, Mhd
Metadata
Show full item recordAbstract
Bahasa tidak terlepas dari ucapan atau kalimat yang mengandung makna. Tiap-tiap bahasa memiliki strukturkalimatnya masing-masing dan unsur kalimatnya memiliki fungsi masing-masing. Semua unsur saling berhubungan sehingga membentuk kalimat yang dapat dipahami oleh lawan bicara.
Semantik adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang makna. Objek kajian semantik antara lain makna kata, relasi makna, makna frase, dan makna kalimat.
Skripsi yang berjudul “Analisis Fungsi dan Makna Kata Omou dan Tsumori dalam Kalimat Bahasa Jepang” ini membahas mengenai fungsi dan makna. Kedua kata tersebut merupakan salah satu contoh kata yang bersinonim dalam bahasa Jepang. Kata omou dan tsumori memiliki arti yang sama yaitu „ saya bermaksud, saya berpikir, maksud saya‟. Akan tetapi, dalam semantik dua buah ujaran yang bersinonim tidak akan sama persis. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, diantaranya nuansa makna. Selain itu, kedua kata tersebut juga dianalisis berdasarkan pada makna kontekstual, yaitu makna yang muncul sebagai akibat hubungan antara ujaran dengan konteks. Sehingga belum tentu keduanya bisa saling menggantikan kedudukan dalam sebuah kalimat. Artinya ada yang bisa dan ada pula yang tidak bisa menggantikan. Dalam penelitian skripsi ini membahas masing-masing 5 buah contoh kalimat yang memakai kata omou dan tsumori. Seluruh kalimat untuk penelitian ini diambil secara acak dari kamus dan buku bahasa Jepang seperti 7 buah kalimat dari buku Nihongo Chukkyuu Dokkai Nyuumon dan 3 buah kalimat dari kamus Nihongo Bunkei Jiten.
Penulisan skripsi bertujuan untuk mengetahui makna kata omou dan tsumori dalam kalimat bahasa Jepang kemudian untuk mengetahui perbedaan omou dan tsumori dalam kalimat bahasa Jepang. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan cara menguraikan pengertian omou dan tsumori berdasarkan beberapa teori linguistik bahasa Jepang. Setelah itu barulah dilakukan analisis dari segi semantik (konteks kalimat), apakah kedua kata tersebut dapat saling menggantikan posisinya di dalam kalimat. kemudian apakah kata omou dan tsumori digolongkan kedalam kelas kata meishi.
Secara umum kata omou dan tsumori memiliki makna „saya bermaksud, saya berpikir, maksud saya‟. Kata omou jarang sekali dapat diganti dengan tsumori . Namun ada beberapa kata tsumori yang dapat digantikan dengan omou. Namun nuansa makna yang dihasilkan menjadi berbeda. Artinya ada yang bisa dan ada yang tidak bisa saling menggantikan.Kata omou memiliki makna“mengungkapkan hal pendapat pribadi daripenelitianpembicaradan menanggapi bagian tersebut”.Omou juga“mengungkapkan arti yang dikatakan pembicara (perasaan seperti itu) dan menerima bentuk berkelanjutan kata sifat-Na / kata sifat-Iyang mengekspresikan perasaan/ emosi”. Omou digunakan juga ketika menyatakan kesanorang gunakan sebagai berikut (apa yang kamu pikirkan?/apa pendapat kamu?)”. Omou digunakan juga untuk mengungkapkan arti masing-masing yang sudah dikatakan seperti(imajinasi, retrospektif/menghayati keberadaan diri, khawatir, kecemasan, cinta dan lain-lain)tergantung dari arti kata sebelumnya. Omou digunakan untuk mengekspresikan dengansopan dan memudahkan cara mengatakan secara langsung dan berhubungan dengan mengekspresikan kehendak dan keinginan pembicara (ingin).Selain sebagai verba, omou juga dapat digunakan sebagai nomina. Kalimat omou tersebut adalah sebagai berikut:
( hari ini saya bermaksud beristirahat sebentar ).
Kalimat tersebut adalah mengungkapkan rencana dari pembicara sendiri yangsudah jelas walaupun masih akan dilakukan.
Kata tsumori memiliki makna “Mengungkapkan keinginan, niat. Baik itu keinginan pembicara atau keinginan dari pihak ketiga”.Tsumori juga “mengungkapkan arti bahwa pembicara berpikir demikian, percaya demikian, itulah entah itu penuh dengan hal-hal penting yang dipikirkan orang lain tidak ada hubungannya”.Tsumori digunakan untuk “menolak interpretasi dan penilaian dari tindakan pihak lain”.Tsumori juga digunakan untuk “melakukan suatu tindakan, untuk sementara mengungkapkan arti yang sedang diasumsikan”.Kalimat tsumori tersebut adalah sebagai berikut:
(Yamamoto juga bermaksud akan datang tetapi dia terlanjur tidak bisa datang karena sibuk ).
Contoh kalimat itu adalah mengungkapkan rencana dari orang lain yang diberitahu oleh pembicara. Berdasarkan seluruh kalimat yang diperoleh dari kamus Nihongo Bunkei Jiten dan buku Nihongo Chukkyuu Dokkai Nyuumon, kata omou yang paling sering digunakan dalam kalimat. Karena kata omou memiliki nuansa maknamaksud saya yang sudah jelas. Sedangkan kata tsumori sedikit digunakan karena selain memiliki nuansa makna maksud saya yang belum jelas, tsumori lebih mengacu pada rencana yang masih dipikirkan. Maka dari itu, kata ini jarang digunakan dalam buku ataupun koran. Selain itu, kata omou paling sering ditemukan sebagai doushi, dan kata tsumori paling sering muncul dalam kalimat sebagai meishi.
Secara kontekstual di dalam wacana atau di dalam kalimat kata omou digunakan untuk menceritakan pembicara yang akan atau yang sudah melakukan suatu tindakan. Sedangkan kata tsumori digunakan untuk menceritakan orang lain yang melakukan suatu tindakan. 言語は意味をもっている発音や文章から離れていない。各言語がそれぞれの文章構造を、また文の構造もそれぞれの機能をもっている。あらゆる構造が互いに関係し合い、話し相手に意味が理解できる文章を構成するようになる。意味論というのは言語学における意味を研究している。意味論の研究対象はすなわち、語の意味、語の意味関係、句の意味、分の意味である。この日本語の文章における「思う」と「つおり」との機能と意味の分析という題名の論文は機能と意味に関して討議する。その二つの言葉は日本語で類語をもっている一つの言葉の類である。辞書的につもりと思うの言葉が類語をもっており、すなわち「saya bermaksud, saya berpikir, maksud saya」の意味である。しかし、意味論で類義語がある二つの言葉には意味がそっくりでわない。この場合はいろいろな要素が発生するので、その一つの中で微妙な意味のことである。しかも、その二つの言葉はテキスト的な意味すなわち発音とテキストの間に関係の結果として発生する意味も分析される。その他ある文章に二つとも互いに置き換えることができないかもしれない。それは置き換えられる場合もあり、置き換えられない場合もある。この論文の書いたのはそれぞれの五つの「思う」と「つもり」を用いている文章を分析していた。この研究のための全部文章はいくつかの辞典や日本語の本から手当たり次第に取られ、すなわち日本語中級読解入門からは七文あり、と日本語文型辞典からは三文ある。論文を書く目的は、日本語の文章に「つもり」と「思う」の言葉の意味と機能を知るためである。その他日本語の文章に「つもり」と「思う」の言葉の相違と知るためである。そのために、デスクリテイフが必要である。今後、意味論「分のテキスト」から分の中に位置を互いに換えるかどうかを分析されてみた。その後、「つもり」と「思う」は名詞に分類できるか。一般に、「つもり」と「思う」は「saya bermaksud, saya berpikir, maksud saya」の意味をもっている。「思う」は「つもり」にあまり変わることができない。しかし、「つもり」は「思う」に時々変わることができる。それでも、微妙な意味が違うようになった。置き換えられる場合があり、置き換えられない場合もある。「思う」は節を受けて、それが話し手の主観的な判断. 個人的な意見でることを表すという意味をもっている。「思う」も気持ち.感情を表すイ形容詞.ナ形容詞の連用形を受けて、話し手が「そのように感じる」という意味を表す。「思う」は相手の感想を尋ねる場合は次のように「どうおもう/思いますか」を使う。「思う」は前にくる言葉の意味に応じて,「想像. 回顧. 心配. 気兼ね. 恋慕」などといった様々な意味を表す。「思う」は話し手の願望や欲求を表す(-たい)に対して、丁寧な表現にするを用いる。「思う」は動詞ではなく、名詞にも使う。「思う」の文章は次のようである:「今日はゆっくり休もうと思う」。
あの文章はまだしても自分の話し手の予定ははっきりしたを表現する。
「つもり」は意志、意図を表す。話し手の意志でも、第三者の意志でもかまわないという意味をもっている。「つもり」も話し手がそう思っている、そう信じている、という意味を表し、それが他の人が大事だと考えることくいちがっているかどうかは関係がない。「つもり」は自分の行為に対する相手の解釈. 判断を否定するに使う。「つもり」はある行為をする前提、仮に想定してという意味を表しにも使う。その上、「思う」は動詞としてよく見付かれ、と「つもりは名詞としてよく文章に表れる。「つもり」の文章は次のようである:「山本さんも参加するつもりだったのですが、都合で来られなくなってしまいました」。
あの文章のたとえばは話し手に説明されが他の人から予定を表現する。 日本語中級読解入門や日本語文型辞典からもらった結果のとおりに、「思う」は文書に用いがちである。「思う」がはっきりしたとの微妙な意味をもっているからである。だから、「つもり」にあまり使わなく、「つもり」がまだはっきりしないとの微妙な意味で、「つもり」は予定がまだ考えるとのことを表す。だから、この言葉は新聞や本であまり使わない。テキスト的に、会話か文章の中で「思う」の言葉はある行為をするかしたか話し手を話しに使う。だが、「つもり」の言葉はある行為をするが他の人を話しに使う。
Collections
- Undergraduate Theses [525]