dc.description.abstract | Bahasa tidak terlepas dari ucapan atau kalimat yang mengandung makna. Tiap-tiap bahasa memiliki strukturkalimatnya masing-masing dan unsur kalimatnya memiliki fungsi masing-masing. Semua unsur saling berhubungan sehingga membentuk kalimat yang dapat dipahami oleh lawan bicara.
Semantik adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang makna. Objek kajian semantik antara lain makna kata, relasi makna, makna frase, dan makna kalimat.
Skripsi yang berjudul “Analisis Fungsi dan Makna Kata Omou dan Tsumori dalam Kalimat Bahasa Jepang” ini membahas mengenai fungsi dan makna. Kedua kata tersebut merupakan salah satu contoh kata yang bersinonim dalam bahasa Jepang. Kata omou dan tsumori memiliki arti yang sama yaitu „ saya bermaksud, saya berpikir, maksud saya‟. Akan tetapi, dalam semantik dua buah ujaran yang bersinonim tidak akan sama persis. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, diantaranya nuansa makna. Selain itu, kedua kata tersebut juga dianalisis berdasarkan pada makna kontekstual, yaitu makna yang muncul sebagai akibat hubungan antara ujaran dengan konteks. Sehingga belum tentu keduanya bisa saling menggantikan kedudukan dalam sebuah kalimat. Artinya ada yang bisa dan ada pula yang tidak bisa menggantikan. Dalam penelitian skripsi ini membahas masing-masing 5 buah contoh kalimat yang memakai kata omou dan tsumori. Seluruh kalimat untuk penelitian ini diambil secara acak dari kamus dan buku bahasa Jepang seperti 7 buah kalimat dari buku Nihongo Chukkyuu Dokkai Nyuumon dan 3 buah kalimat dari kamus Nihongo Bunkei Jiten.
Penulisan skripsi bertujuan untuk mengetahui makna kata omou dan tsumori dalam kalimat bahasa Jepang kemudian untuk mengetahui perbedaan omou dan tsumori dalam kalimat bahasa Jepang. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan cara menguraikan pengertian omou dan tsumori berdasarkan beberapa teori linguistik bahasa Jepang. Setelah itu barulah dilakukan analisis dari segi semantik (konteks kalimat), apakah kedua kata tersebut dapat saling menggantikan posisinya di dalam kalimat. kemudian apakah kata omou dan tsumori digolongkan kedalam kelas kata meishi.
Secara umum kata omou dan tsumori memiliki makna „saya bermaksud, saya berpikir, maksud saya‟. Kata omou jarang sekali dapat diganti dengan tsumori . Namun ada beberapa kata tsumori yang dapat digantikan dengan omou. Namun nuansa makna yang dihasilkan menjadi berbeda. Artinya ada yang bisa dan ada yang tidak bisa saling menggantikan.Kata omou memiliki makna“mengungkapkan hal pendapat pribadi daripenelitianpembicaradan menanggapi bagian tersebut”.Omou juga“mengungkapkan arti yang dikatakan pembicara (perasaan seperti itu) dan menerima bentuk berkelanjutan kata sifat-Na / kata sifat-Iyang mengekspresikan perasaan/ emosi”. Omou digunakan juga ketika menyatakan kesanorang gunakan sebagai berikut (apa yang kamu pikirkan?/apa pendapat kamu?)”. Omou digunakan juga untuk mengungkapkan arti masing-masing yang sudah dikatakan seperti(imajinasi, retrospektif/menghayati keberadaan diri, khawatir, kecemasan, cinta dan lain-lain)tergantung dari arti kata sebelumnya. Omou digunakan untuk mengekspresikan dengansopan dan memudahkan cara mengatakan secara langsung dan berhubungan dengan mengekspresikan kehendak dan keinginan pembicara (ingin).Selain sebagai verba, omou juga dapat digunakan sebagai nomina. Kalimat omou tersebut adalah sebagai berikut:
( hari ini saya bermaksud beristirahat sebentar ).
Kalimat tersebut adalah mengungkapkan rencana dari pembicara sendiri yangsudah jelas walaupun masih akan dilakukan.
Kata tsumori memiliki makna “Mengungkapkan keinginan, niat. Baik itu keinginan pembicara atau keinginan dari pihak ketiga”.Tsumori juga “mengungkapkan arti bahwa pembicara berpikir demikian, percaya demikian, itulah entah itu penuh dengan hal-hal penting yang dipikirkan orang lain tidak ada hubungannya”.Tsumori digunakan untuk “menolak interpretasi dan penilaian dari tindakan pihak lain”.Tsumori juga digunakan untuk “melakukan suatu tindakan, untuk sementara mengungkapkan arti yang sedang diasumsikan”.Kalimat tsumori tersebut adalah sebagai berikut:
(Yamamoto juga bermaksud akan datang tetapi dia terlanjur tidak bisa datang karena sibuk ).
Contoh kalimat itu adalah mengungkapkan rencana dari orang lain yang diberitahu oleh pembicara. Berdasarkan seluruh kalimat yang diperoleh dari kamus Nihongo Bunkei Jiten dan buku Nihongo Chukkyuu Dokkai Nyuumon, kata omou yang paling sering digunakan dalam kalimat. Karena kata omou memiliki nuansa maknamaksud saya yang sudah jelas. Sedangkan kata tsumori sedikit digunakan karena selain memiliki nuansa makna maksud saya yang belum jelas, tsumori lebih mengacu pada rencana yang masih dipikirkan. Maka dari itu, kata ini jarang digunakan dalam buku ataupun koran. Selain itu, kata omou paling sering ditemukan sebagai doushi, dan kata tsumori paling sering muncul dalam kalimat sebagai meishi.
Secara kontekstual di dalam wacana atau di dalam kalimat kata omou digunakan untuk menceritakan pembicara yang akan atau yang sudah melakukan suatu tindakan. Sedangkan kata tsumori digunakan untuk menceritakan orang lain yang melakukan suatu tindakan. | en_US |