Formulasi Strategi Bisnis PT Indonesia Asahan Aluminium Setelah Pengambilalihan oleh Pemerintah
Abstract
Berakhirnya Perjanjian Induk antara Pemerintah Republik Indonesia
dengan konsorsium investor Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan
Company Ltd menjadi awal terjadinya perubahan PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) dari PMA menjadi BUMN. Perubahan tersebut
menyebabkan terjadinya perubahan faktor-faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi kinerja dan operasi perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal di perusahaan setelah diambil alih oleh Pemerintah
Indonesia dari Investor Jepang dimana status perusahaan berubah dari PMA
menjadi BUMN dan merumuskan strategi yang tepat guna meningkatkan kinerja
perusahaan setelah pengambilalihan oleh Pemerintah Indonesia agar menjadi
penunjang industri aluminium nasional yang dapat memenuhi kebutuhan
aluminium dalam negeri dan sekaligus meningkatkan profitabilitas.
Jenis penelitian adalah penelitian tindakan, dengan populasi 78 (tujuh
puluh delapan) yang terdiri dari 5 Direktur, 21 General Manager, 49 Manager dan
3 orang konsultan dalam industri aluminium. Data yang diperoleh dianalisis
dengan IFE dan EFE Matriks, kemudian dilakukan Analisis SWOT dan IE
Matriks yang menghasilkan strategi Grow dan Build dengan strategi-strategi yang
dipakai adalah strategi yang integratif baik integrasi ke belakang, integrasi ke
depan, maupun integrasi horizontal dan diversifikasi.