Fungsi dan Makna Perayaan Sembahyang Tebu pada Tahun Baru Imlek Bagi Masyarakat Etnis Hokkien di Medan
印尼棉兰华裔对敬天公祈祷习俗研究 (Yìnní Mián Lán Huáyì Duì Jìngtiān Gōng Qídǎo Xísú Yánjiū)
View/ Open
Date
2019Author
Zahara, Devi
Advisor(s)
Pujiono, Mhd
Ayuningtias, Niza
Metadata
Show full item recordAbstract
The title of the study is "The Function and Meaning of the Celebration of worship King Thi Kong on Chinese New Year for the Ethnic Hokkien in Medan". The focus of the study was on the function and meaning of the celebration of worship King Thi Kong for the people of ethnic Hokkien. In this study, the author uses the functionalism theory from Malinowski to examine the functions and semiotic theories of Pierce to examine meaning. The research method used is a qualitative method based on field sources, interviews, observations, and researchers acting as observers involved. The results obtained scientifically in (1) the function is the realization of respect and gratitude for the Hokkien ethnic community to King Thi Kong, the delivery of prayer and hope that life in the new year will always go well, and be given abundant sustenance (2) the meaning is every tradition has the symbolic meaning of human devotion to God and has the meaning of life, the meaning of sustenance, the meaning of happiness, the meaning of prosperity, the meaning of family harmony and the meaning of longevity for those who play a role in this celebration. Skripsi ini berjudul “Fungsi dan Makna Perayaan Sembahyang Tebu pada Tahun Baru Imlek Bagi Masyarakat Etnis Hokkien Di Medan”. Fokus kajian adalah terhadap fungsi dan makna perayaan sembahyang tebu bagi masyarakat etnis Hokkien. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori fungsionalisme dari Malinowski untuk mengkaji fungsi dan teori semiotik dari Pierce untuk mengkaji makna. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan berdasarkan sumber di lapangan, wawancara, observasi, dan peneliti bertindak sebagai pengamat terlibat. Hasil yang diperoleh secara keilmuan pada (1) fungsinya adalah sebagai perwujudan rasa hormat dan terimakasih masyarakat etnis hokkien kepada King Tian Kong, penyampai doa dan harapan agar kehidupan ditahun yang baru senantiasa berjalan baik, dan diberi rezeki yang berlimpah (2) maknanya adalah setiap tradisi memiliki makna lambang ketakwaan manusia kepada Tuhan dan memiliki makna kehidupan, makna rezeki, makna kebahagiaan, makna kemakmuran, makna keharmonisan keluarga serta makna umur panjang bagi orang yang berperan dalam perayaan ini.
Collections
- Undergraduate Theses [300]