Analisis Kepuasan dan Loyalitas Wisatawan Berbasis Heritage Tourism dan Traditional Value di Sumatera Utara
View/ Open
Date
2018Author
Suryani, Wan
Advisor(s)
Lubis, Arlina Nurbaity
Rini, Endang Sulistya
Fauzi, Beby Karina F
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan industri pariwisata memiliki dimensi internasional yang
menciptakan dinamika dalam pertukaran perekonomian antar negara. Pariwisata salah
satu sektor unggulan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan
nasional Indonesia. Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian nasional
semakin besar. Ini terasa saat perekonomian nasional menghadapi krisis global seperti
tahun 1997, ketika penerimaan ekspor turun tajam. Pariwisata mengalami
peningkatan kontribusinya naik dari 10% menjadi 17% dari total ekspor barang dan
jasa Indonesia dan posisinya sebagai penyumbang devisa terbesar meningkat dari
peringkat 5 menjadi peringkat 4 dengan penghasilan devisa sebesar 10 Miliar USD.
Sementara itu, kontribusinya secara langsung terhadap PDB sudah mencapai 3,8%
dan jika memperhitungkan efek penggandaanya, kontribusi pariwisata pada PDB
mencapai sekitar 9%. Penyerapan tenaga kerja di sektor ini juga sudah mencapai
10,18 juta orang atau 8,9% dari total jumlah pekerja sehingga merupakan sektor
pencipta tenaga kerja terbesar keempat (Widagdyo,2015).
Dewi (2012) menyatakan pemasaran pariwisata yang bertanggung jawab
adalah upaya memasarkan produk-produk wisata yang berkelanjutan, dengan
melibatkan semua proses mulai dari analisis pasar, segmentasi, targeting, dan
positioning. Rendahnya loyalitas pada suatu destinasi biasanya disebabkan karena
para penyedia jasa di destinasi tersebut gagal memberikan produk dan jasa yang memenuhi standar kualitas pelayanan tertentu, sehingga tingkat kepuasan wisatawan
tidak terpenuhi sesuai dengan harapannya.