dc.contributor.advisor | Sofyan, Rudy | |
dc.contributor.advisor | Nasution, Ely Hayati | |
dc.contributor.author | Sitohang, Henny Paula | |
dc.date.accessioned | 2019-04-09T01:56:04Z | |
dc.date.available | 2019-04-09T01:56:04Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/13202 | |
dc.description.abstract | This study aims to find the types of translation techniques used in the bahasa Indonesia version text in the Official Australian Tourism Website in order to find out the most dominant technique used in the translated version text and why the technique is frequently used . This research used descriptive qualitative as the method. The data were Bahasa Indonesia version text consisting of 315 segments which analyzed according to Molina and Albir‘s theory. The research found that there are only 13 of 18 techniques used in this translation. They are amplification (73 data or 22.1%), borrowing (18 data or 5.4%), calque (105 data or 31.8%), compensation (9 data or 2.7%), discursive creation (12 data or 3.6%), established equivalent (1 datum or 0.3%), linguistic amplification (3 data or 0.9%), literal translation (42 or 12.7%), modulation (4 data or 1.2%), particularization (1 datum or 0.3%), reduction (25 data or 7.5%), transposition (28 data or 8.4%), and variation (9 data or 2.7%). The top five techniques are calque, amplification, literal translation, transposition, and reduction. This means that the translation is quite literal and uses the target language form. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis-jenis teknik terjemahan yang digunakan pada Website Resmi Pariwisata Australia dan mengidentifikasi teknik yang paling dominan digunakan pada versi terjemahan dan mengapa teknik tersebut paling banyak digunakan. Penelitian ini menggunakan deskripsi kualitatif sebagai metodenya. Datanya adalah teks versi Bahasa Indonesia yang terdiri dari 315 segmen yang dianalisa berdasarkan teori Molina dan Albir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 13 dari 18 teknik yang digunakan dalam terjemahan. Teknik tersebut adalah amplifikasi (73 data atau 22.1%), peminjaman (18 data atau 5.4%), kalke (105 data atau 31.8%), kompensasi (9 data atau 2.7%), kreasi diskursif (12 data atau 3.6%), padanan lazim (1 datum atau 0.3%), amplifikasi linguistik (3 data atau 0.9%), penerjemahan harfiah (42 atau 12.7%), modulasi (4 data atau 1.2%), partikularisasi (1 datum atau 0.3%), reduksi (25 data atau 7.5%), transposisi (28 data atau 8.4%), and variasi (9 data atau 2.7%). Lima teknik teratas ada kalke, amplifikasi, penerjemahan harfiah, transposisi dan reduksi. Ini berarti bahwa terjemahannya cukup harfiah dan menggunakan bentuk bahasa sasaran. | en_US |
dc.language.iso | en | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Translation Techniques | en_US |
dc.subject | Website | en_US |
dc.subject | Tourism | en_US |
dc.title | Translation Techniques in Official Australian Tourism Website | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM140705101 | en_US |
dc.identifier.submitter | Akhmad Danil | |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |