dc.description.abstract | Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau bunyi ujar. Lambang bunyi adalah suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu (Chaer, 1995:3). Dengan demikian, bahasa memiliki fungsi yaitu sebagai media dalam penyampaian informasi berisi gagasan, pemikiran, dan hasrat yang digunakan masyarakat untuk beromunikasi yang berperan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Skripsi ini menganalisis dan menjelaskan penggunaan verba bentuk frase yarimorai. Penggunaan frase yarimorai diketahui mempunyai makna dan penggunaan yang berbeda-beda sesuai dengan konteks kalimatnya.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui makna dan penggunaan verba bentuk frase yarimorai secara kontekstual di dalam buku cerita “nihon no mukashi banashi” karya Oishi Makoto dan pemakaian teori yarimorai yang diungkapakan oleh Iori (2001) sebagai sumber data untuk menganalisis. Untuk itu, penelitian ini menggunakan metode penelitian secara deskriptif dan kepustakaan. Data-data yang diperoleh melaui metode penelitian pustaka (Library Research) yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku atau artikel yang ada hubungannya dengan topik pembahasan penelitian.
Hasil analisis data menunjukkan makna penggunaan verba bentuk frase yarimorai dalam suatu situasi ujar tertentu disebut dengan juju hyougen digunakan untuk menyatakan adanya perpindahan barang atau jasa dari pembicara atau seseorang kepada orang lain. Yang termasuk dalam verba bentuk yarimorai yaitu、agemasu adalah memberi sesuatu kepada orang lain, kuremasu adalah memberi sesuatu benda yang digunakan jika pelakunya orang kedua memberi kepada orang pertama. Yarimasu adalah memberi kepada anak-anak, dan kepada hewan. moraimasu adalah menerima sesuatu dari oranglain. Kalimat yang menggunakan Frase Yarimorai Dalam Buku “Nihon No Mukashi Banashi” Karya “Oishi Makoto”, memiliki dua penggunaan yaitu sebagai verba utama dan verba bantu. Dan penggunaan verba bentuk frase yarimorai sesuai dengan hubungan dari subjek dengan lawan bicara.
Penggunaan Frase yarimorai sebagai : (1) verba utama yaitu memiliki fungsi sebagai predikat dalam sebuah kalimat. (2) verba bantu yaitu berfungsi untuk pelengkap dari verba lain dalam sebuah kalimat. Yang ditandai dengan adanya perlakuan yang „diberikan‟ atau yang „diterima‟ atau disebut dengan memberi menerima jasa.
Penggunaan verba bentuk yarimorai dalam kalimat adalah dilihat dari status tingkatan atau umur antara sipemberi dan sipenerima. Selain itu, kedudukan seorang atau status pemberi dan penerima, dan kepada siapa kita memberi ataupun menerima sesuatu barang atau jasa dilihat dari konteks, kedudukan hubungan dan status sipembicara dan lawan bicara.
Kalimat yang menggunakan Frase Yarimorai Sebagai Verba Utama Dalam Buku “Nihon No Mukashi Banashi” Karya “Oishi Makoto” adalah verba agemasu sebanyak 4 kalimat, yang menggunakan verba yarimasu sebanyak 2 kalimat, yang menggunakan verba kuremasu 4 kalimat dan yang menggunakan verba moraimasu sebanyak 3 kalimat. Frase Yarimorai Sebagai Verba Bantu Dalam Buku “Nihon No Mukashi Banashi” Karya “Oishi Makoto” adalah penggunaan ~te agemasu sebanyak 3 kalimat, penggunaan verba ~te kuremasu sebanyak 4 kalimat, penggunaan verba ~te yarimasu adalah 4 kalimat dan penggunaan bentuk ~te moraimasu sebanyak 5 kalimat. Dan penggunaan frase yarimorai dalam buku “Nihon No Mukashi Banashi” Karya “Oishi Makoto”, sudah sesuai dengan teori yarimorai yang diungkapkan oleh Iori (2001:115) yang menjelaskan bahwa ungkapan kata kerja adalah ungkapan yang di dalamnya terdapat kata kerja beri-terima barang atau jasa, dan penggunaannya dilihat dari siapa pemberi dan penerima. Dengan penulisan skripsi ini, diharapkan para pembelajar bahasa Jepang dapat lebih memahami mengenai penggunaan verba bentuk frase yarimorai, serta lebih teliti lagi dalam memahami makna verba bentuk frase yarimorai berdasarkan kata kerja-nya yang harus digunakan, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaanya. | en_US |