| dc.contributor.advisor | Sismudjito | |
| dc.contributor.author | Panjaitan, Nivo Pranata | |
| dc.date.accessioned | 2019-04-15T01:42:34Z | |
| dc.date.available | 2019-04-15T01:42:34Z | |
| dc.date.issued | 2018 | |
| dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/13380 | |
| dc.description.abstract | Suku Anak Dalam (SAD) merupakan salah satu suku yang diklasifikasikan primitif, karena hidup jauh dari peradaban luar, mempunyai aturan atau adat sendiri dan sangat bergantung dengan alam. Konsep primitif tersebut tidak relevan dengan Suku Anak Dalam yang menetap di Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi, karena telah mengalami perkembangan rasionalitas dan proses transformasi sosial. Sehingga, penelitian ini fokus membahas rasionalitas dan bentuk transformasi sosial Suku Anak Dalamdi Desa Muara Kilis. Metode penelitian adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif bertujuan menggambarkan dan meringkas realitas dilapangan secara mendalam. Lokasi penelitian di Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi.Kriteria informan dalam penelitian ini adalah individu dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan dengan usia diatas 20 tahun, berstatus menikah dan sudah menetap di desa Muara Kilis lebih dari 1 tahun. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasionalitas Suku Anak Dalam di Desa Muara Kilis yaitu, (1) Pertimbangan hutan yang menjadi rumah dan sumber penghidupan tidak akan lagi mampu mencukupi, sehingga mengubah cara pandang mereka untuk mencari jalan keluar. (2) Pilihan untuk meninggalkan hutan merupakan hasil dari pertimbangan secara rasional. Pertimbangan itu menyangkut bagimana kedepannya kehidupan individu tersebut demi mempebaiki kondisi kehidupan, mengurangi ketidakpastian hidup dan kepastian pemenuhan kebutuhan. Selain pertimbangan tersebut, ketersediaan bantuan pemerintah berupa lahan dan rumah sebagai aset bagi Suku Anak Dalam menjadi faktor pendorong rasionalitas terjadi pada masyarakat. Sedangkan Transformasi sosial Suku Anak Dalam di Desa Muara Kilis yaitu, (1) Pada aspek struktural, transformasi Suku Anak Dalam menyangkut pada perubahan stuktur geografis tempat tinggal, dan perubahan fungsi dan peranan temenggung. (2) Pada aspek kultural, mengalami transformasi pada tempat tinggal, cara berpakaian, sumber mata pencaharian, alat-alat rumah tangga, teknologi dan bahasa. (3) Pada aspek interaksional, terjadi transformasi interaksi Suku Anak Dalam menjadi terbuka sebagai akibat hidup ditengah masyarakat yang bersifat heterogen. | en_US |
| dc.description.abstract | Suku Anak Dalam (SAD) is a tribe that is classified as primitive, because it lives far from outside civilization, has its own rules or customs and is very dependent on nature. The primitive concept is not relevant to the Suku Anak Dalam who settled in Muara Kilis Village, Tengah Ilir District, Tebo Regency, Jambi Province, because they have experienced the development of rationality and the process of social transformation. Thus, this study focuses on discussing rationality and the form of social transformation of the Suku Anak Dalam in Muara Kilis Village. The research method is a qualitative research method with a descriptive approach aimed at describing and summarizing the reality in the field in depth. The research location was in Muara Kilis Village, Tengah Ilir District, Tebo Regency, Jambi Province. The criteria for informants in this study were individuals with male and female gender over the age of 20 years, married and had settled in Muara Kilis village for more than 1 year. Data collection techniques are carried out by observation, in-depth interviews and documentation. The results showed that the rationality of the Children in the Village of Muara Kilis was (1) Consideration of the forests that are home and sources of livelihood will no longer be sufficient, thus changing their perspective to find a way out. (2) The choice to leave the forest is a result of rational consideration. These considerations are related to the future of the individual's life in order to improve living conditions, reduce life uncertainty and ensure fulfillment of needs. In addition to these considerations, the availability of government assistance in the form of land and houses as assets for the Suku Anak Dalam is a driving factor for rationality to occur in the community. While the social transformation of the Suku Anak Dalam in Muara Kilis Village is, (1) In the structural aspect, the transformation of the Anak Dalam Tribe concerns the change in the geographical structure of the place of residence, and the change in functions and roles of the place of residence. (2) In the cultural aspect, it undergoes a transformation in the place of residence, manner of dress, source of livelihood, household appliances, technology and language. (3) In interactional aspects, there is a transformation of the interaction of the Suku Anak Dalam to be open as a result of living in a heterogeneous society. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
| dc.subject | Rasionalitas | en_US |
| dc.subject | Transformasi Sosial | en_US |
| dc.subject | Suku Anak Dalam | en_US |
| dc.title | Rasionalitas dan Transformasi Sosial Suku Anak Dalam (Studi Deskriptif di Desa Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Propinsi Jambi) | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nim | NIM140901039 | en_US |
| dc.identifier.submitter | Nurhusnah Siregar | |
| dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |