dc.contributor.advisor | Indharty, Suzy | |
dc.contributor.author | Sihotang, Rondang Dwi Febriana | |
dc.date.accessioned | 2019-04-25T02:18:19Z | |
dc.date.available | 2019-04-25T02:18:19Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/13603 | |
dc.description.abstract | Latar belakang. Cedera kepala atau sering disebut trauma kepala adalah trauma yang paling umum ditemui di unit gawat darurat. Pasien yang pernah mengalami trauma kepala biasanya mengalami gangguan neuropsikologis yang berakibat kecacatan sehingga berpengaruh pada pekerjaan dan aktivitas sosial mereka. Trauma dapat terjadi di satu atau lebih bagian tubuh selain kepala. Trauma yang terjadi pada minimal 2 bagian tubuh dengan derajat keparahan yang cukup tinggi disebut dengan trauma multipel. Di Indonesia, prevalensi kejadian trauma kepala sebesar 8,2% dan kejadian trauma multipel di Jerman sebesar 50000 orang dalam satu tahun. Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi kejadian trauma kepala dengan trauma multipel. Metode. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data sekunder. Sampel penelitian merupakan seluruh penderita trauma kepala dengan trauma multipel tahun 2015-2017, serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Hasil. Sebanyak 236 sampel menjadi kriteria inklusi pada penelitian ini. Prevalensi trauma kepala terbanyak terjadi pada laki-laki, berusia 18-35 tahun, pendidikan terakhir SMA, penyebab trauma yaitu kecelakaan lalu lintas, trauma maksilofasial merupakan trauma multipel paling banyak pada trauma kepala. Kesimpulan. Trauma penyerta tertinggi pada kejadian trauma kepala dengan trauma multipel adalah trauma maksilofasial. | en_US |
dc.description.abstract | Background. Head injuries or commonly called head trauma are the most common trauma that can be found in the emergency department. Patients who have experienced head trauma usually have a neuropsychological disorder that results in disability affecting their work and social activities. Trauma can occur in one or more parts of the body other than the head. Trauma that occurs in at least 2 parts of the body with a high degree of severity is called multiple trauma. In Indonesia, the prevalence of head trauma events was 8.2% and the incidence of multiple trauma in Germany was 50000 people in one year. Aim. This study aimed to show the prevalence of head trauma with multiple trauma cases. Method. This study is going to be held at Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik with cross-sectional approach using secondary data. The samples are all of head trauma with multiple trauma patients from 2015 to 2017 that meet the inclusion and exclution categories. Results. A total of 236 samples became the inclusion criteria in this study. Prevalence of head trauma occurs mostly in men, aged 18-35 years, most recent education is high school, the cause of trauma is a traffic accident, maxillofacial trauma is the most common multiple trauma in head trauma. Conclusion. The highest concomitant trauma in the incidence of head trauma with multiple trauma is maxillofacial trauma. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Trauma Kepala | en_US |
dc.subject | Trauma Multipel | en_US |
dc.title | Prevalensi Kejadian Trauma Kepala dengan Trauma Multipel di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik tahun 2015 - 2017 | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM150100136 | en_US |
dc.identifier.submitter | Nurhusnah Siregar | |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |