dc.contributor.advisor | Marhayanie | |
dc.contributor.author | Sitepu, Lorenza Putri Ulina | |
dc.date.accessioned | 2019-04-26T01:24:49Z | |
dc.date.available | 2019-04-26T01:24:49Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/13623 | |
dc.description.abstract | Pada umumnya negara yang memiliki administrasi pemerintahan yang modern seperti Indonesia mengandalkan penerimaan perpajakan sebagai penopang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dimana penerimaan pajak ini merupakan penerimaan dalam negeri yang terbesar. Oleh negara, pajak digunakan untuk membiayai pembangunan seperti jalan, jembatan, dan fasilitas sarana umum lainnya karena pemerintah Indonesia saat ini bertumpu pada pajak untuk membiayai pembangunan. Hasil pemanfaatan dari penerimaan perpajakan dapat dimasukan dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), dalam sisi penerimaan, dan dipakai untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Sejak dasawarsa 80-an, peranan pajak jauh diatas pos-pos penerimaan yang lain seperti migas dan PNB (Penerimaan negara bukan pajak). Dividen atau keuntungan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang dimasukkan ke kas pemerintah, tergolong sebagai PNB (Ismawan, 2016). | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Sistem Pelayanan Wajib Pajak | en_US |
dc.title | Sistem Pelayanan Wajib Pajak Seksi Pelayanan Kantor Pelayanan Wajib Pajak Pratama Medan Barat | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM132101057 | en_US |
dc.identifier.submitter | Akhmad Danil | |
dc.description.type | Kertas Karya Diploma | en_US |