Revitalisasi Modal Sosial Pasca Bencana (Studi Kasus di Relokasi Siosar Kabupaten Karo Sumatera Utara)
View/ Open
Date
2019Author
Sitohang, Jhony Binsar Halomoan
Advisor(s)
Badaruddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Revitalisasi modal sosial merupakan alat/cara untuk mempererat silahturahmi antar keluarga dan melibatankan masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan. program pemulihan bencana sinabung yang dilakukan oleh pemerintah dan non pemerintah mempunyai kontribusi penting dalam aspek sosial korban sinabung. Rehabilitasi dilakukan melalui kegiatan: perbaikan lingkungan daerah bencana, perbaikan prasarana dan sarana umum, pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat, pemulihan sosial psikologis, pelayanan kesehatan, rekonsiliasi dan resolusi konflik, pemulihan sosial ekonomi budaya, pemulihan keamanan dan ketertiban, pemulihan fungsi pemerintahan, dan pemulihan fungsi pelayanan publik. Sektor pertanian masih menjadi andalan mata pencaharian bagi masyarakat kawasan relokasi siosar. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, hubungan kekerabatan antar masyarakat masih harus terus di jalin. Peneliti peneliti ingin melihat revitalisasi modal sosial pasca bencana (studi kasus bencana Sinabung di relokasi) Kabupaten Karo, Sumatera Utara merupakan penemuan makna dari asumsi peneliti dengan pendekatan metode kualitatif.Teknik pengambilan data menggunakan metode wawancara dan observasi partisipan terhadap Adapun informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala desa, tokoh masyarakat, perwakilan perempuan, perwakilan pemuda, dan instansi pemerintah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Koperasi, Kepala Pendamping Nasional BNPB, Pekerja Sosial, LSM, Ornop, dan Masyarakat di Sekitar Siosar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara sebagai data primer, sedangkan data sekunder adalah kuesioner dan dokumen-dokumen yang berkaitan. Peneliti juga menggunakan analisis data dengan menggunakan mixed metode dengan desain explanatory mixed.
Pembangunan yang tanggap dan tangguh bencana juga harus merupakan pembangunan yang didasarkan pada prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan pengentasan kemiskinan,. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum optimalnya peran pemangku kepentingan baik dari pemimpin lokal, tokoh dan masyarakat yang berada di kawasan relokasi Siosar menjadi salah satu kendala dalam menjadi modal sosial. Social capital revitalization is the way to enter into ties of friendship among families and to involve people in sustainable development of Sinabung disaster recovery program done by the government and non-government organizations that have important contribution in the social aspect to Sinabung victims. Rehabilitation is done through the activities of environmental improvement in disaster area, facility and public utility improvement, aid for people’s housing improvement, socio-psychological recovery, health service, conflict reconciliation and resolution, social, economic, and cultural recovery, security and order recovery, governmental function recovery, and recovery of public service function. Agricultural sector still becomes the priority for people’s livelihood at Siosar Relocation. Based on the result of field observation, it was recommended that kinship relationship among communities be established.
The objective of the research was to find out the revitalization of social capital in the post-disaster (a case study on Sinabung disaster at the relocation area), Karo Regency, North Sumatera, as the finding of the research’s assumption, using qualitative approach. The data were gathered by conducting interviews and observation. The key informants were the village head, public figures, woman representatives, youth representatives, government agency (BPBD), Agency of Social Affairs, Cooperative Agency, Head of National Accompaniment of BNPB, social workers, LSM (Non-Government Organizations), Ornop, and the people at Siosar, Karo Regency, as primary data. Secondary data were questionnaires and related documents and analyzed by using mixed method with explanatory mixed design.
Development which is disaster response and mitigation should be the development which is based on sustainable development principle and poverty extrication. The result of the research showed that the role of stakeholders as local leader, public figures, and communities in the area of Siosar Relocation area was not optimal so that it becomes the obstacle in the social capital.
Collections
- Master Theses [65]