Fake News in Social Media: An Appraisal Analysis

Abstract

This research entitles Fake News in Social Media: An Appraisal Analysis. It applied an appraisal analysis which belongs to systemic Functional linguistic.The objective of this research is to find out the appraisal contents used in the fake news, to describe the position of authors in their writings, and to analyze the influences of appraisal system towards the readers. The writer used the theory from Miles and Huberman (1984:15) as the research methodology which are: classifying the data sorted into each division of appraisal system, analyzing the data in each division and subdivision, and analyzing all data by using frequency table.This research was conducted by the theory of appraisal system byMartin (2000) and Martin and White (2005) who divide it into Attitude, graduation, and Engagement. The data sources of this research were the written texts taken from 144 sentences of fifteen fake news.Those fake news are belong to serious fabrication since they were written to refer to sensationalizing or exaggerations of American presidential election between Trumph and Hillary. As the Attitude system, the Positive affect is commonly found in the text, which is 30%, continued by judgement, negative affect and appreciation. On the other hand, there are many heteroglosicengagement(69%) in the news. The Graduation Appraisal system on the news is found 59% sharpen-focus continued by raise-force, soften-focus, and lower-force. The expressions of Appraisal in the texts are more dominated by Engagement than Graduation and attitude. It means that the writers use other language resources to engage the writer's sound related to proposition and proposal brought by language in texts. The readers are tried to be convinced about the political men by having positive thought on them, The readers are also suggested to believe that the authors tell the truth about the political men or issues by giving the same perceptions from many sources, and the readers are hoped to believe to the authors through the words which are strengthened by the phrases in the news.

Penelitian ini berjudul Fake News in Social Media: An Appraisal Perspective. Penelitian ini menerapkan analisis apraisal yang termasuk dalam linguistic Fungsional sistemik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis apraisal yang digunakan dalam berita palsu, untuk menggambarkan posisi penulis dalam tulisan mereka, dan untuk menganalisis pengaruh system appraisal terhadap pembaca. Penulis menggunakan teori dari Miles dan Huberman (1984: 15) sebagai metodologi penelitian yaitu: mengklasifikasikan data yang diurutkan ke dalam setiap divisi system apraisal, menganalisis data di setiap divisi dan subdivisi, dan menganalisis semua data dengan menggunakan table frekuensi. Penelitian ini dilakukan menggunakan teori system penilaian oleh Martin (2000) dan Martin dan White (2005) yang membaginya menjadi Attitude, Graduation dan Engagement. Sumber data penelitian ini adalah teks tertulis yang diambil dari 144 kalimat dari lima belas berita palsu. Berita-berita palsu itu termasuk jenis Serious Fabrication karena ditulis untuk membuat sensasi atau dibesar-besarkan dalam even pemilihan presiden Amerika antara Trumph dan Hillary. Sebagai system Sikap, Afek Positif paling banyakditemukan dalam teks, yaitu 30%, dilanjutkandenganjudgement, negativeaffect danappreciation. Di sisilain, terdapat banyak engagement heteroglosics (69%) dalam berita. Pada system Graduation, ditemukan sebanyak 59% sharpen-focus dilanjutkan dengan raise-force, soften focus, dan lower-force.Ekspresi Appraisal dalam teks lebih di dominasi oleh system Engagement daripada Graduation dan Attitude. Ini berarti bahwa penulis menggunakan sumber berita dari luar untuk melibatkan suara penulis terkait dengan proposisi dan proposal yang dibawa oleh bahasa dalam teks. Para pembaca berusaha diyakinkan tentang para pelaku politik dengan memiliki pemikiran positif terhadap mereka, Para pembaca juga disarankan untuk percaya bahwa penulis mengatakan yang sebenarnya tentang mereka atau isu-isu politik dengan memberikan persepsi yang sama dari banyak sumber, dan para pembaca diharapkan untuk percaya kepada penulis melalui kata-kata yang diperkuat oleh frase dalam berita.