Show simple item record

dc.contributor.advisorHasibuan, Adriana
dc.contributor.advisorSitumorang, Hamzon
dc.contributor.authorSyanti
dc.date.accessioned2019-05-14T04:47:45Z
dc.date.available2019-05-14T04:47:45Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/14145
dc.description.abstractDalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang ada pembentukan kata yang mengalami perubahan bunyi yang disebut juga “morfofonemik”. Morfofonemik merupakan proses perubahan kata yang disertai dengan perubahan bunyi. Seperti awalan me- dalam bahasa Indonesia pada kata menelepon berubah menjadi men-, dan awalan「めme-」dalam bahasa Jepang pada kata「めんどりmendori」 juga berubah menjadi「めんmen-」. Namun bahasa Jepang sebagai bahasa asing mempunyai ciri dan kaidah yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Maka skripsi ini membahas tentang perbandingan morfofonemik pada proses morfemis dalam bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang. Pembentukan kata yang dimaksud berupa afiksasi, reduplikasi, dan komposisi dengan nomina dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Penelitian dilakukan dengan metode komparatif untuk menemukan persamaan dan perbedaan morfofonemik pada proses morfemis nomina yang terdapat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (a) ada 2 prefiks dalam bahasa Indonesia yang kaidah morfofonemiknya sama, yaitu me- dan pe-, dalam bahasa Jepang juga ada 2 prefiks yang sama kaidah morfofonemiknya yaitu me- dan o-. (b) prefiks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang sama-sama ada yang mengalami penambahan fonem, /me-/ → /men-/ dalam bahasa Indonesia,「めme-」→「めんmen-」 dalam bahasa Jepang, dan pelesapan fonem, /ber-/ → /be-/ dalam bahasa Indonesia, pada kata「かっこくkakkoku」 dalam bahasa Jepang fonem「かく kaku-」menjadi「かっkak-」. (c) reduplikasi pada bahasa Indonesia dan bahasa Jepang itu juga sama-sama ada yang mengalami perubahan fonem (sayur → sayur-mayur dalam bahasa Indonesia, shima → shimajima dalam bahasa Jepang). Perbedaan afiksasi dalam bahasa Indonesia yaitu: (a) ada yang mengalami morfofonemik yang berupa peluluhan fonem (mematung → me- + patung) dan pergeseran fonem (ja-lan → ja-la-nan), namun afiksasi dalam bahasa Jepang tidak mengalaminya. (b) sebaliknya komposisi dalam bahasa Jepang ada yang mengalami morfofonemik yang berupa perubahan fonem「あま ama + かさ kasa → あまがさ amagasa), namun komposisi dalam bahasa Indonesia tidak mengalaminya. Fenomena perubahan bunyi ini terjadi untuk mempermudah dan memperlancar ucapan baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Jepang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectMorfofonemiken_US
dc.subjectMorfemis Nominaen_US
dc.subjectBahasa Jepangen_US
dc.titleAnalisis Perbandingan Morfofomenika pada Proses Morfemis Nomina Bahasa Jepang dengan Bahasa Indonesiaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM040708032
dc.description.pages75 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record