dc.description.abstract | Sebagai salah satu negara dengan laju pertumbuhan yang tinggi serta jumlah
populasi hampir mencapai 240 juta orang, maka Indonesia menawarkan potensi besar
untuk berbagai perusahaan yang melayani konsumen termasuk juga industri jasa seperti
asuransi kerugian. Pangsa pasar asuransi Indonesia masih sangat luas, dimana total
penetrasi asuransi di Indonesia hanya sekitar 1,77 persen dari total PDB. Angka ini lebih
rendah jika dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 6,03 persen dan 4,8 persen di
Malaysia. Melihat kesempatan dan peluang yang ada, maka perusahaan jasa dalam
industri asuransi kerugian harus mampu membuat strategi yang tepat untuk bisa unggul di
dalam persaingan merebut pasar. Penerapan strategi yang tepat menjadi faktor yang
penting dan menentukan keberhasilan dalam persaingan di industri ini.
AIG Insurance cabang Medan sebagai salah satu perusahaan penyedia asuransi
kerugian membuat kebijakan strategi menaikkan tarif harga premi asuransi kenderaan
bermotor pada tahun 2009, yang kemudian diikuti terjadinya penurunan jumlah nasabah
dan penerimaan premi dari tahun ke tahun setelahnya. Hal ini menunjukkan adanya
indikasi penerapan kebijakan strategi yang tidak tepat pada tahun 2009.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kebijakan menaikkan tarif
harga premi saat itu, mempengaruhi turunnya jumlah nasabah dan penerimaan premi
sebagai indikasi turunnya minat dan kecenderungan masyarakat untuk membeli asuransi.
Dan kemudian menemukan seberapa besar pengaruh faktor harga/tarif premi terhadap
penurunan minat dan kecenderungan nasabah untuk membeli asuransi kerugian.
Faktor-faktor yang digunakan adalah unsur bauran pemasaran jasa (marketing
mix) 7P , yaitu : Produk (Product), Harga (Price), Saluran Distribusi (Place), Promosi
(Promosi), Partisipan/Orang (People), Process (Process), dan Lingkungan Fisik (Physical
Evidence). Metode pengumpulan data melalui sumber data primer yaitu dengan
menggunakan kuesioner sebagai intrumen serta data sekunder yaitu buku literature,
jurnal, serta publikasi data resmi. Metode analisa dengan menggunakan analisa regresi
linear berganda, dimana perhitungan menggunakan bantuan program SPSS 20.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur Harga (Price) merupakan unsur yang
paling dominan berpengaruh terhadap kecenderungan masyarakat dalam membeli
asuransi kerugian. Selanjutnya faktor Proses (Process) dan Partisipan (People) juga
dominan mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah dan peningkatan penerimaan premi
asuransi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor Saluran Distribusi (Place) dan
faktor Produk (Product) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kecenderungan
masyarakat untuk membeli asuransi. | en_US |