Kuasa Bahasa dan Kesantunan Dai dalam Berdakwah di Kota Medan

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterkaitan realisasi ilokusi dai ketika berdakwah dengan strategi kesantunan dai yang didasarkan pada keasimetrisan status sosial antara dai dengan petuturnya. Digunakannnya diksi-diksi ideologis oleh dai, berimplikasi pada penaturalisasian ideologi tertentu. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis klasifikasi dan jenis ilokusi dai, strategi kesantunan dai, reprsentasi ideologi dai, dan faktor yang memengaruhi berbahasa dai. Metode penelitian ini berparadigma fenomenologi dengan memanfataatkan analisis wacana pragmatik kritis. Data penelitian ini adalah tuturan dai yang berupa kata, frasa dan kalimat ketika berdakwah di Kota Medan. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode simak dan metode cakap. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode padan dan metode agih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa klasifikasi ilokusi yang digunakan dai adalah ilokusi asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Ilokusi asertif terdiri atas tipe memberitahukan, menjelaskan, menegaskan, memprediksi, menyangkal, menyimpulkan, mengkisahkan, dan menentukan. Ilokusi direktif terdiri atas tipe menyuruh, memohon, melarang, menasihati, memperingatkan, mengajak, mempersilakan, membolehkan dan menanyakan. Ilokusi komisif terdiri atas tipe berjanji dan bersumpah. Ilokusi ekspresif terdiri atas tipe mendoakan, menyesal, memuji, menyindir, bersyukur dan menghormati. Jenis tindak tutur yang digunakan dai adalah tindak tutur langsung literal, tidak langsung literal, dan tidak langsung tidak literal. Strategi kesantunan yang digunakan dai dalam berdakwah di kota Medan, antara lain strategi menambahi nilai keinginan untuk lain, strategi mengurangi nilai keinginan untuk diri, strategi menambahi nilai kualitas untuk lain, strategi mengurangi nilai kualitas untuk diri, strategi menambahi nilai kewajiban dari diri untuk lain, straregi menambahi nilai opini untuk lain, strategi mengurangi nilai untuk lain. Berdasarkan kata-kata ideologisnya, dalam dakwahnya, dai merepresentasikan ideologi anti-kapitalisme, nasionalisme, revivalisme, dan anti-wahabisme. Ideologi anti-kapitalisme, nasionalisme dikonstruksi dai dengan kata jihad. Ideologi revivalisme dikonstruksi dai dengan kata ukhuwah. Ideologi anti-wahabisme dikontruksi dai dengan kata Asy‟ariyyah dan Syafi‟iyyah. Kesimpulan penelitian ini bahwa ideologi bukanlah satu-satunya sistem yang memengaruhi dai merealisasikan tuturannya dengan berbagai diksi ideologis. Lebih dari itu, dai juga merepresentasikan sistem Ihsān yang merupakan bagian dari konsep Dīnun yang terdapat pada konteks dakwah Islam.

This research is motivated by the correlation of illocution realization of Dai when they preached with dai politeness strategies that are based on the asymmetry of the social status between the dai and the addressee. The ideological diction used by Dai havesome implications for the naturalization of certain ideologies. Hence, this research aims to analyze and find the patterns of illocutionary, realization and politeness strategies, representation of ideology, and the factor that affect dai‟s language.The method of this research is fenomenology paradigm by utilizing critical pragmatic discourse analysis. The data of this research was speech of the Dai in the form of words, phrases, and sentences when they are preaching in Medan. The data of this study were collected by referring and proficient methods. The data that has been collected is then analyzed using the contextual method and the distribution method.The result of this research shows that the ilocution classification type used by dai are assertive ilocution, directive, commisive, and expression. The assertive ilocution consists of notifying, explaining, affirming, predicting, denying, concluding, narrating, and determining types.The directive illocution consists oforder, begging, prohibit, advise, warning, invite, allowing and asking types.The commissive illocution consists of promising and swearing types. And the expressive illocution consists of praying, regretting, praise, sarcasm, gratitude and respect types. The type of speech act used by dai is a literal direct speech act, literal indirect speech acts, and non literal indirect speech acts. The politeness strategies used by Dai when they preaching in Medan including the strategies to add the value to other desires, the strategies to reduce the value of self desire, the strategies to add value to quality for others, the strategies to reduce the value of quality for self, the strategies to add value to one's obligations for others, the strategy to adds value opinion for others, and the strategies to reduce value for others. Based on dai‟s ideological words in their da'wah, they reconstructing the ideology of anti-capitalism, nationalism, revivalism, and anti-wahabism. The ideology of anti-capitalism, nationalism, constructed with the word of jihad. The revivalist ideology is constructed from the word ukhuwah. Meanwhile, the anti-wahabism ideology constructed with the words of Ash'ariyyah and Syafi'iyyah. The conclusion of this research shows that the ideology was not the only system that influenced of the realization of dai‟s speech acts within various ideological diction. Moreover, dai also represented as Ihsān which is part of the Dīnun concept that only found in the context of Islamic da'wah.