dc.description.abstract | Karya sastra adalah ciptaan yang berisikan pemikiran, kisah-kisah, dan amanat
yang dikomunikasikan kepada para pembaca. Karya sastra juga merupakan karya
seni yang bermedia atau berbahan utama bahasa. Karya sastra terbagi atas tiga
yaitu drama, prosa dan puisi. Salah satu jenis karya sastra prosa yang umum
diketahui masyarakat adalah novel.Novel adalah jenis karya sastra yang berupa
cerita, mudah dibaca yang berfungsi untuk memberikan pandangan kepada
pembaca tentang apa yang terjadi dalam sosial masyarakat, kehidupan, religius
dan hal lainnya.Di dalam novel ada unsur-unsur pembangun novel, yaitu unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik novel yaitu unsur pembangun yang
berasal dari dalam karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik terdiri dari tema, latar,
alur, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa dan lain sebagainya.Sedangkan
unsur ekstrinsik adalah unsur pembangun dari luar novel seperti biografi
pengarang.Dalam skripsi ini penulis mengambil unsur intrinsik yaitu tema, alur,
latar tempat, latar waktu, latar budaya, latar sosial, penokohan, dan sudut
pandang.Novel yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu novel
“Pulau Sae” karya Mizuki Tsujimura.Novel ini menceritakan tentang empat
sekawan yang tinggal di sebuah pulau terpencil di tengah Laut Seto Jepang yang
disebut dengan Pulau Sae.Di pulau ini setiap hari Akari, Kinuka, Genki, dan Arata
harus naik feri menuju daratan utama untuk bersekolah. Mereka selalu berangkat
dan pulang sekolah bersama. Tinggal di Pulau Sae yang fasilitas sekolahnya Cuma sampai SMP, mau tak mau
mereka harus pergi ke daratan utama untuk melanjutkan pendidikan SMA.Mereka
memiliki mimpi yang sama yaitu melanjutkan ke universitas yang ada di daratan
utama dan meninggalkan pulau, tetapi tidak dengan Kinuka yang memilih untuk
menetap di Pulau Sae karena dia adalah seorang putri dari bos nelayan yang pada
dasarnya tidak boleh meninggalkan pulau. Kinuka tetap setia menemani Akari,
Genki, dan Arata untuk mengikuti ujian masuk ke perguruan tinggi hingga
akhirnya mereka bertiga lulus dan Kinuka hanya meratapi.Ketika Akari, Genki,
dan Arata telah tinggal di daratan utama, Kinuka selalu setia menanti kepulangan
sahabatnya untuk pulang ke pulau meski dia tahu bahwa sahabatnya tidak akan
kembali ke pulau dalam waktu yang lama.Dalam penelitian ini, metode yang
digunakan metode penelitian deskriptif. Metode ini yaitu dengan cara
mendeskripsikan berbagai macam-macam unsur-unsur yang ada di dalam novel
dan kemudian menganalisisnya dengan media teks dan bahasa.Dalam penelitian
ini juga menggunakan telaah kepustakaan dengan mengadakan studi penelaahan
terhadap buku-buku, catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah yang
dipecahkan.Dalam menyusun penelitian ini penulis menggunakan teori
pendekatan pragmatik yang dinyatakan oleh Abrams dalam Jabrohim dan juga
menggunakan teori semiotik dalam menganalisis nilai-nilai yang terdapat pada
novel. Adapun nilai pragmatik yang terkandung dalam novel “Pulau Sae” yaitu
dilihat berdasarkan dari tujuan moral yaitu nilai kesetiaan, nilai kebaikan, nilai
tolong-menolong, dan nilai semangat. Nilai kesetiaan adalah sebuah nilai yang
dianggap berharga untuk dijunjung tinggi. Kesetiaan tidak hanya dilambangkan oleh hubungan percintaan, tetapi juga dalam
hubungan pertemanan, keluarga, cinta tempat tinggal dan tanah air.Kesetiaan ini
adalah rasa yang kecintaan atau rasa sayang seseorang yang sangat dalam dan
membuatnya tidak ingin berpaling ke yang lainnya. Kemudian nilai kebaikan,
nilai ini merupakan nilai yang menjunjung tinggi norma-norma dan agama dalam
kehidupan. Nilai kebaikan ini berasal dari niat baik seseorang.Seseorang akan
berlaku baik kepada seseorang yang dianggapnya telah melakukan hal baik
kepadanya dan kebaikan itu akan berbalas kebaikan juga. Kebaikan seseorang
muncul dari dalam diri manusia yang ingin menunjukkan kebaikan itu kepada
manusia lain agar manusia lain mendapatkan kesenangan. Selanjutnya nilai
tolong-menolong, nilai tolong menolong ini adalah nilai yang melambangkan
keharmonisan hubungan manusia antar manusia.Nilai ini bertujuan agar seseorang
saling membantu baik dia atasan maupun bawahan.Dan yang terakhir adalah nilai
semangat, nilai semangat lebih menunjukan kearah sikap seseorang.Nilai
semangat ini bertujuan agar seseorang harus selalu bersemangat dalam aktivitas
dan kegiatan mereka. Meski sekalipun kegiatan atau aktivitas itu sangat menguras
tenaga kita harus tetap bersemangat dalam menjalaninya, karena jika diawali
dengan semangat maka akan memunculkan hal baik nantinya. | en_US |