| dc.description.abstract | Desa Gonting Malaha Kecamatan Bandar Pulau Kabupaten Asahan pada tahun 1992 merupakan desa tertinggal yang berada dipelosok dan terpencil, mempunyai ekonomi yang rendah, latar belakang pendidikan masyarakatnya juga terbilang masih rendah, infrastruktur desa yang kurang memadai, serta tidak memiliki penerangan yang layak dikarenakan desa ini memang belum disentuh oleh pembangunan desa, sehingga dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) di desa ini. Untuk itu penulis mencoba melihat keberadaan PLTMH tersebut. PLTMH Gonting Malaha dikelolah langsung oleh masyarakat setempat, PLTMH ini setiap tahunnya mengalami peningkatan pengguna, hingga pada tahun 2010 pelanggan PLTMH mencapai 250 rumah, semakin meningkatnya pengguna maka kapasitas generator juga bertambah. PLTMH sangat membantu warga setempat karena mereka mempunyai penerangan yang lebih layak dengan harga yang relatif lebih murah. Akan tetapi pada akhir tahun 2016 PLTMH tidak lagi digunakan karena mengalami kerusakan yang parah. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang menurut Kuntowijoyo terdiri dari empat tahapan yaitu : Heuristik (pengumpulan sumber), Kritik (verifikasi sumber), Interpretasi (penafsiran), dan Historiografi (penulisan sejarah). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PLTMH mempunyai dampak yang positif bagi desa Gonting Malaha karena setelah dibangunya PLTMH terjadi perubahan pada desa ini, dimana mulai muncul usaha-usaha kecil yang dapat menambah perekonomian keluarga serta kualitas belajar anak semakin meningkat, PLTMH sangat berpengaruh bagi perkembangan masyarakat maupun perkembangan desa itu sendiri. | en_US |
