Show simple item record

dc.contributor.advisorRithaony
dc.contributor.advisorTarigan, Kumalo
dc.contributor.authorSilitonga, Omega Putri
dc.date.accessioned2019-05-22T02:17:32Z
dc.date.available2019-05-22T02:17:32Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/14596
dc.description.abstractBarongsai adalah tarian ritual yang berasal dari Tiongkok yang menggambarkan tokoh singa, dengan menggunakan dua kostum singa yang dimainkan oleh dua orang. Barongsai berasal dari dua kata yaitu barong dan sai, barong adalah kata dalam bahasa Indonesia yang berarti tarian topeng yang dimainkan oleh manusia, sedangkan Sai adalah bahasa tiongkok dialek hokkian yang berarti singa. Masyarakat Tionghoa mempercayai bahwa barongsai ini dapat membawa kesuksesan dan keberuntungan bagi mereka dan dapat mengusir roh roh jahat karena suara pukulan keras simbal, gong, dan gendang, yang merupakan alat musik dalam pertunjukan barongsai. Pertunjukan barongsai dilakukan masyarakat Tionghoa di kota Tebing Tinggi pada saat hari raya imlek, ritual, acara adat China, peresmian toko, hiburan, dan sebagai acara hari besar Buddha di vihara. Dalam tulisan ini, penulis akan menggunakan teori (Edy Sedyawati, 1981:48-66) yang mengemukakan bahwa suatu analisis pertunjukan sebaiknya selalu dikaitkan dengan kondisi lingkungan dimana seni pertunjukan tersebut dilaksanakan atau didukung masyarakatnya. Dan menggunakan teori (Nettl, 1964:98) yang memberikan dua pendekatan, yaitu: 1. menganalisa dan mendeskripsikan apa yang didengar, dan 2. mendeskripsikan apa yang dilihat dan menulisnya di atas kertas dengan suatu cara penulisan tertentu. Dengan teori ini akan dapat melihat secara konseptual pertunjukan yang dibawakan oleh dua pemain barongsai tersebut dengan musik pengiringnya masing masing. (Koentjaraningrat, 1977:30) bahwa pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku, dokumen-dokumen, serta pengalaman kita sendiri merupakan landasan dari pemikiran umtuk memperoleh pengertian tentang teori teori yang bersangkutan. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-kualitatif Bogdan dan Taylor 1975 dalam buku (Moleong, 2004:3) mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasikan data deskriptif berupa kata kata lisan dari orang orang dan perilaku yang dapat diamati. Untuk metode tersebut penelitian yang dilakukan penulis adalah : studi kepustakaan, kerja lapangan, wawancara, kerja laboratorium. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menganalisis musik dalam pertunjukan barongsai serta sebagai pengembangan ilmu pengetahuan bagi pembaca.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBarongsaien_US
dc.subjectMasyarakat Tionghoaen_US
dc.subjectPertunjukanen_US
dc.subjectAnalisis Musiken_US
dc.titleAnalisis Musik dalam Konteks Pertunjukan Barongsai pada Masyarakat Tionghoa di Kota Tebing Tinggien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140707065
dc.description.pages94 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record