dc.contributor.advisor | Daulay, Harmona | |
dc.contributor.author | Hidayat, Arika Naufal | |
dc.date.accessioned | 2019-05-27T02:56:28Z | |
dc.date.available | 2019-05-27T02:56:28Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/14858 | |
dc.description.abstract | Alam dan manusia adalah sebuah kesatuan. Manusia akan membutuhkan alam untuk dapat terus hidup dan alam juga akan memberikan kehidupan kepada manusia. Proses ini tidak akan berjalan dengan baik ketika manusia tidak merawat alam dengan baik, terlebih ketika alam dieksploitasi. Problematika lingkungan yang saat ini terjadi, tidak terlepas dari hasil tangan aktivitas manusia. Merawat dan menjaga alam adalah tanggung jawab seluruh individu, termasuk para perempuan di Kota Sabang yang berperan sebagai pelaku lingkungan dan pariwisata. Ekofeminsme, sebuah prinsip feminisme yang mengusung kesetaraan bagi para perempuan untuk dapat turut serta berproses menyelamatkan lingkungan merasa bahwa saat ini terdapat sebuah sistem yang merusak dengan mengopresi alam dan perempuan.Harapannya, ekofeminisme dapat membuka mata para perempuan untuk mampu dan berani menyelamatkan lingkungan tanpa adanya batasan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.Metode penulisan kualitatif ini menggunakan unit analisis para perempuan yang berperan dalam pariwisata di Kota Sabang. Alasan penulis memilih Kota Sabang sebagai lokasi penulisan karena selain Kota Sabang merupakan salah satu lokasi pariwisata mancanegara, para perempuan pelaku wisata dan lingkungan di daerah tersebut juga masih dalam proses membangun. Hal itu menjadi sebuah ketertarikan bagi penulis untuk dapat melihat bagaimana keadaan para perempuan di daerah tersebut dalam membangun peranan mereka. Tujuan dari penulisan adalah untuk mengetahui bagaimana peranan ekofeminisme dalam kegiatan pariwisata di Kota Sabang, selain itu juga untuk mengetahui kegiatan-kegiatan seperti apa yang dilakukan oleh para perempuan di daerah tersebut dalam menjaga dan merawat lingkungan serta pariwisata.
Hasil dari penulisan ini yaitu mayoritas dari para perempuan yang berperan sebagai pelaku wisata dan lingkungan adalah ekofeminis alami, artinya mereka melakukan peranan tersebut berdasarkan keinginan individu dan naluri sebagai seorang perempuan.Peranan yang mereka lakukan cukup memberikan dampak positif kepada lingkungan dan pariwisata, namun tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan perlawanan dari masyarakat sekitar.Masyarakat di Kota Sabang butuh penyadaran lebih tentang pentingnya perempuan turut berpartisipasi dan berperan dalam lingkungan dan pariwisata.Selain dukungan dan apresiasi, pendidikan juga menjadi hal yang penting.Pemerintah dituntut untuk menyediakan ruang-ruang belajar informal dan juga pelatihan guna untuk menunjang peranan para perempuan pada titik yang lebih baik lagi. | en_US |
dc.description.abstract | Nature and human are unity. Humans will need nature to be alive and nature will also give life to humans. This process will not work well when humans dont care for nature, especially when nature is exploited. Environmental problems that currently happening, is a result of human hands.. Caring and preserving nature is the responsibility of all individuals, including women in Sabang City who act as environmental and tourism actors. Ecofeminsme a principle of feminism that promotes equality for women to participate in the process of saving the environment, feels that today there is a destructive system by the exploitation of nature and women. The hope, ecofeminisme can open the eyes of women to be able and dare to save the environment without any limitations.
This study uses a qualitative method. This qualitative method uses the analysis unit of women who act in tourism and environmental in Sabang City. The reason the author chose Sabang City as the location because in addition to the city of Sabang is one of the locations of foreign tourism, women tourism actors and the environment in the area is also still in the process of building. It became an interest for writers to be able to see how the situation of women in the area in building their roles. The purpose of writing is to know how the role of ecofeminism in tourism activities in Sabang City, but also to find out what kind of activities undertaken by women in the area in maintaining and taking care of the environment and tourism.
The result of this writing is that the majority of women who act as tourism and environmental actors are natural ecofeminism, meaning they perform the role based on individual desires and instincts as a woman. Their role is enough to have a positive impact on the environment and tourism, but not a few of them are getting resistance from the surrounding community. People in Sabang City need more awareness about the importance of women to participate and act a role in the environment and tourism. In addition to support and appreciation, education is also an important thing. Governments are required to provide informal learning spaces as well as training to support the role of women at a better point. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Ekofeminisme | en_US |
dc.subject | Perempuan | en_US |
dc.subject | Feminisme | en_US |
dc.subject | Pariwisata | en_US |
dc.subject | Lingkungan | en_US |
dc.title | Ekofeminisme dan Peran Perempuan dalam Pariwisata di Sabang | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM120901002 | |
dc.description.pages | 97 Halaman | en_US |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |