Show simple item record

dc.contributor.advisorSinaga, Warisman
dc.contributor.authorPurwati, Neneng
dc.date.accessioned2019-05-27T06:02:40Z
dc.date.available2019-05-27T06:02:40Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/14917
dc.description.abstractSastra lisan merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat. Ia sebagai manifestasi dari kehidupan masyarakat. Ia berkembang dari generasi ke generasi yang diturunkan dari orang-orang tua atau tukang cerita yang lebih dulu mengetahui asal mulanya. Sastra lisan tersebut berupa cerita rakyat, puisi, pribahasa, ungkapan, makanan, alat musik tradisional dan yang lainnya. Semua itu bisa dikaji tentang manfaat apa saja yang terdapat di dalamnya. Misalnya saja cerita rakyat, terdapat pesan moral, sikap berbakti kepada orang tua, dan sikap luhur lainnya yang sering berlaku dan digunakan oleh masyarakatnya (Fang,1991:3-4). Generasi muda sekarang ini sudah lebih kerap terpengaruh dengan kebudayaan luar atau kebudayaan asing. Ada anggapan bahwa kebudayaan asing itu lebih mudah diterima tanpa adanya batasan. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa sastra lisan yang bersifat tradisional masih dapat berkembang di masyarakat, misalnya saja kepercayaan terhadap hal gaib dengan adanya ritual tolak bala agar terhindar dari marabahaya dan kekuatan mistik seperti dukun, paranormal yang dapat membuat orang sakit, atau mengobati berbagai penyakit. Dikhawatirkan lama kelamaan hasil karya sastra lisan, khususnya sastra Melayu akan punah dengan sendirinya dan hal ini dapat merugikan berbagai pihak yang terkait seperti tukang cerita dan pendukungnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleNilai-Nilai Religius Cerita Syekh Rokan pada Masyarakat Babussalam Langkaten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM050702001
dc.description.pages92 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record