Strategi Bertahan Pedagang Konvensional di Tengah Perkembangan Online Shop (Studi Kasus pada Pedagang Konvensional di Pasar Petisah Medan)

Abstract

Perdagangan merupakan salah satu sektor dalam sistem perekonomian kita yang berperan menghubungkan sektor produksi dengan konsumsi. Di era kecanggihan ilmu teknologi maka hadir pula sistem perdagangan yang baru, yaitu E-dagang atau perdagangan elektronik. Hadirnya sistem perdagangan yang baru juga telah merubah pola berbelanja masyarakat. Saat ini masyarakat kita adalah masyarakat konsumsi yang haus akan barang-barang baru dan cara berbelanja yang baru. Di tengah kemunculan sistem perdagangan dan pola berbelanja yang baru membuat keberadaan pedagang konvensional terancam. para pedagang konvensional diharuskan untuk bertahan ditengah perkembangan E-dagang tersebut. Untuk mampu bertahan, setiap pedagang konvensional memiliki strategi yang dapat digunakan sebagai alat untuk tetap ada dan bertahan. Banyak strategi yang dapat digunakan oleh pedagang konvensional untuk mampu bertahan, salah satunya adalah dengan pemanfaatan modal sosial yang telah dimiliki oleh setiap pedagang (individu). Melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui strategi apa yang digunakan oleh para pedagang konvensional di Pasar Petisah Medan untuk mampu bertahan ditengah perkembangan E-dagang (online shop). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menjadikan individu sebagai subjek penelitian. Informan penelitian ditentukan dengan prosedur purposif. Data dikumpulkan dengan menggunakan tiga metode yaitu wawancara terstruktur, observasi dan dokumentasi. Dalam melakukan wawancara terstruktur, Subjek dalam penelitian ini merupakan para pedagang konvensional yang berjualan di Pasar Petisah Medan dengan penentuan pedagang yang menjual pakaian laki-laki, pakaian wanita, sepatu, tas, dan aksesoris. Setiap jenis jualan peneliti mentukan pemilik dan karyawan yang menjadi informan, dan juga melibatkan beberapa informan tambahan untuk melengkapi data penelitian. Jumlah keseluruhan informan dalam penelitian ini adalah 12 informan. Interpretasi data dilakukan secara bertahap mulai dari pengumpulan data, reduksi data hingga diperoleh kesimpulan dan rekomendasi penelitian. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar pedagang konvensional yang ada di Pasar Petisah medan memiliki strategi khusus untuk bertahan. Para pedagang bertahan dengan menggunakan strategi penguatan modal. Sebelum adanya persaingan baru yaitu online shop, para pedagang telah memiliki modal sosial yang digunakan oleh pedagang untuk keberlangsungan usahanya. Hadirnya pesaing pedagang baru berbasis online mengharuskan pedagang menguatkan modal sosial yang telah ada untuk kemampuan bertahannya. Hal ini terlihat dari jaringan social yang terjadi antara pedagang dengan distributor maupun pedagang dengan konsumen. Dalam penelitian ini, keseluruhan pedagang memanfaatkan modal sosial yang sudah terbangun saat awal memulai usaha hingga sekarang untuk dapat bertahan meskipun perkembangan pedagang online semakin luas.

Trade is one sector in our economic system which has the role of connecting the production sector with consumption. In the era of technological sophistication, there is also a new trading system, namely E-commerce or electronic commerce. The presence of a new trading system has also changed people's shopping patterns. Today our society is a consumption society that is thirsty for new items and new ways of shopping. In the midst of the emergence of a trading system and new shopping patterns, the existence of conventional traders is threatened. Conventional traders are required to survive amid the development of the E-commerce. To be able to survive, every conventional trader has a strategy that can be used as a tool to stay and survive. Many strategies can be used by conventional traders to be able to survive, one of which is by utilizing the social capital that has been owned by each trader (individual). Through this research, researchers want to know what strategies are used by conventional traders in the Petisah Market in Medan to be able to survive amid the development of e-commerce (online shop). This research is a qualitative descriptive study that makes individuals the subject of research. Research informants were determined by purposive procedures. Data was collected using three methods, namely structured interviews, observation and documentation. In conducting structured interviews, the subjects in this study were conventional traders who sold in Medan Petisah Market by determining traders selling men's clothing, women's clothing, shoes, bags, and accessories. Each type of sales researcher determines the owner and employee who is the informant, and also involves several additional informants to complete the research data. The total number of informants in this study were 12 informants. Data interpretation is done in stages starting from data collection, data reduction to conclusions and research recommendations. From the results of the research that has been done, most conventional traders in Petisah medan market have a specific strategy to survive. Traders survive by using capital strengthening strategies. Before the existence of new competition namely online shop, traders had social capital used by traders for the continuity of their business. The presence of new online merchant competitors requires traders to strengthen existing social capital for their survival capabilities. This can be seen from social networks that occur between traders and distributors and traders with consumers. In this study, the whole trader utilizes social capital that has been built at the start of the business until now to be able to survive even though the development of online merchants is increasingly widespread.