Ungkapan Dendam dalam Komik Ayashiya Karya Mutsumi Banno
Mutsumi Banno No Ayashiya No Manga No Kataki No Hyougen
Abstract
Semantik adalah cabang linguistik yang membahas arti atau makna. Kata semantik dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani sema (kata benda) yang berarti „tanda‟ atau „lambang‟. Dalam semantik memiliki cabang ilmu yaitu semiotika. Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui bentuk ungkapan serta makna ungkapan dendam dalam komik Ayashiya dari volume 1 sampai volume 10 karya Mutsumi Banno.
Ungkapan perasaan balas dendam yang dirasakan oleh tokoh utama dalam komik Ayashiya dibentuk sedemikian rupa oleh si pengarang, Mutsumi Banno. Bentuk-bentuk balas dendam yang dirasakan oleh tokoh utama dalam komik Ayashiya tergambar sesuai dengan berjalannya cerita, sehingga penulis tertarik untuk mengangkat Komik Ayashiya ini untuk dibahas/dianalisa lebih mendalam dalam sebuah tugas akhir.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik pustaka dan disertai data pendukung. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari komik Ayashiya karya Mutsumi Banno Volume 1 hingga Volume 10. Teori yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini adalah teori semoitika dengan pendekatan Roland Barthes. Analisis semiotika adalah cara untuk memahami dunia sebagai sistem yang memiliki unit dasar yang disebut sebagai tanda. Tanda dalam konteks komunikasi manusia dilakukan dengan pemilahan antara signifier (penanda) dan signified (petanda). Tingkat penanda yang menjelaskan antar signifier dan signified atau aturan pada realitas, yang menghasilkan makna yang langsung tampak dan pasti disebut sebagai denotasi. Sedangkan tingkat penanda yang menjelaskan hubungan antara signifier dan signified, yang didalamnya beroperasi makna yang tidak langsung, tidak pasti, dan tidak eksplisit disebut sebagai konotasi.
Ungkapan dendam dalam komik Ayashiya ada 7, yaitu “kau tau siluman tanpa wajah” pada cuplikan 1, “Tragedi Ayashiya harus kita tuntaskan dengan tangan kita sendiri.” pada cuplikan 2, “Meskipun itu kekuatan siluman yang tidak cocok denganku, aku aku akan menggunakannya, itulah jalan yang kupilih” pada cuplikan 3, “Dendam semuanya, akan ku balas dengan tanganku.” pada cuplikan 4, “Dendam semua...!!!” pada cuplikan 5, “Memotong siluman tanpa wajah dan... Hakuyou!” pada cuplikan 6, dan “Kau adalah musuh kami” pada cuplikan 7. Selain ungkapan dendam yang ditunjukkan oleh tokoh utama juga menunjukkan dendamnya dengan wajah berkerut, bertekad, mengejar musuhnya, dan melawan musuhnya.
Makna ungkapan dendam yang ditunjukkan dalam komik Ayashiya ialah makna denotatif dan konotatif. Makna denotatif terdapat pada ungkapan “kau tau siluman tanpa wajah” pada cuplikan 1, “Tragedi Ayashiya harus kita tuntaskan dengan tangan kita sendiri.” pada cuplikan 2, “Meskipun itu kekuatan siluman yang tidak cocok denganku, aku aku akan menggunakannya, itulah jalan yang kupilih” pada cuplikan 3, “Dendam semuanya, akan ku balas dengan tanganku.” pada cuplikan 4, “Dendam semua...!!!” pada cuplikan 5, “Memotong siluman tanpa wajah dan... Hakuyou!” pada cuplikan 6. Makna konotatif terdapat pada bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh tokoh utama, dan ungkapan “kisama wa (oniwarera) no (tekikataki) da.” “Kau adalah musuh kami” pada cuplikan 7.
Collections
- Undergraduate Theses [525]