A Critical Discourse Analysis of Donald Trump’s Speech “Recognizing Jerusalem as The Capital of Israel”

Abstract

This thesis entitles “A Critical Discourse Analysis of Donald Trump’s Speech: Recognizing Jerusalem as the Capital of Israel” is a study about critical dicourse analysis of Trump‟s text speech as the data. Trump‟s speeches have been a source of outrage, controversy and enthusiasm across America and throughout the world. His rhetoric and discourse have separated him from as a singular political actor worthy of individual scrutiny. The analysis focused on critical discourse especially text structure which is including of macrostructure and the ideology on Donald Trump speech text. This thesis applied qualitative method research with van Dijk Critical Discourse Theory. The data is collected from uploaded transcript by NYTimes News which is in the form sentences and paragraphs. After being collected, the data is analyzed based on Teun van Dijk Macrostructure Theory (2009). This study shows that there are four core idea of macrostructures and Donald Trump mostly uses construction rule. The dominant ideology that Donald Trump used in his speech are Activity Description and Goal descriptions. There are 4 (four) times Donald Trump reveal his goals in this speech which is majority repeat the same purpose among the speech. There are 3 (three) outlines describes about his plans, suggestions, tasks and works (activity description).From this description, the writer found that Donald Trump innocently wished peace to Israel or Palestine.There is only once he mentioned about self-description in positive image, and there are contain of 3 (three) core idea refers to others-description about previous president, Israel description and Jerusalem descriptions.

Skripsi ini berjudul “Analisis Wacana Kritis pada pidato Donald Trump: Mengakui Jerusalem sebagai Ibukota Israel” adalah studi analisis wacana secara kritis dari text pidato Donald Trump sebagai data. Pidato Trump telah menjadi sebuah sumber amarah, kontroversi dan menarik antusisame di Amerika dan juga dunia. Retorika dan wacana yang memisahkan beliau dari pengawasan individual sebagai pemeran politik tunggal. Analisis ini berfokus pada analisis wacana terutama strukture teks yang melingkupi makrostuktur dan juga ideology di dalam pidato tersebut. Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mengaplikasikan Theory Teun van Dijk mengenai Analisi Wacana. Tujuan dari studi ini adalah untuk memaparkan bagaimana Donald Trump menyusun pidatonya dan juga menyimpulkan ideologinya yang bagi para pendengar lewat representasi deskripsi ideologi. Data berupa transkrip dalam bentuk kalimat dan paragraf diperoleh dari sebuah situs online berita NYTimes. Setelah pengumpulan data, melalui analisis tersebut, peneliti menemukan empat pokok penting makrostruktur dari pidato tersebut dan Donald Trump sebahagian besar menggunakan aturan konstruksi dalam pidato tersebut. Disamping itu, ideologi dominant yang diperoleh di dalam pidato tersebut adalah Ideology Deskripsi Activitas dan Ideology Deskripsi Tujuan dan terdapat 3 kali muncul ideology Deskripsi Tujuan terdapat 4 kali muncul Ideology Deskripsi Activitas. Dari deskripsi ini, penulis menemukan harapan polos dari Donald Trump yaitu damai untuk kedua belah pihak yang berselisih Israel dan Palestina. Hanya terdapat sekali saja dia menyebutkan deskripsi diri sendiri yang menggambarkan nilai positif dan ada 3 kali terpapar ideologi deskripsi lain mengenai presiden sebelum Donald, deskripsi mengenai Israel dan deskripsi mengenai Jerusalem.