Evaluasi Penggunaan dan Cost Effectiveness Antibiotika dalam Terapi Infeksi Saluran Pernafasan Akut di sebuah Rumah Sakit
View/ Open
Date
2019Author
Ginting, Pricella Aqwilla
Advisor(s)
Nasution, Azizah
Khairunnisa
Metadata
Show full item recordAbstract
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit terbanyak yang diderita masyarakat di dalam kehidupan sehari – hari. pemberian antibiotika diharapkan dapat mencegah dan bahkan menyembuhkan penyakit akibat terjadinya infeksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika dan efektivitas biaya terapi pada pasien ISPA di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.
Penelitian descriptive cross section prospective ini dilakukan periode Maret – Mei 2018 di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan. Jumlah subjek diperoleh (n = 130). Data yang digunakan diperoleh dari rekam medis dan resep pasien ISPA. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah penggunaan antibiotika dengan menggunakan metode Anatomical Therapeutical Chemical (ATC)/ Defined Daily Dose (DDD) serta untuk menganalisis efektivitas biaya pada pasien ISPA. Klasifikasi ATC didasarkan pada kode antibiotika yang tertera, hasil perhitungan penggunaan antibiotika per pasien menggunakan satuan DDD/1000 pasien. Metoda analisis biaya yang digunakan adalah Cost Effectiveness Analysis yang dilihat dari segi pemberi asuransi kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), metode Cost Effectiveness analisis dengan menghitung Cost Effectiveness Ratio (CER) dan Incremental Cost Effectiveness Ratio (ICER). Data yang diperoleh dikumpulkan dan dilakukan analisis menggunakan Microsoft Excel dan statistik uji chi square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6 jenis antibiotika yang digunakan oleh pasien ISPA yakni Azitromicin (500 mg), Cefadroxil (200 mg), Cefixime (200 mg), Ciprofloxacin (500 mg), Claritromicin (500 mg), dan Levofloxacin (500 mg). Penggunaan antibiotika tertinggi pada pasien ISPA ialah antibiotika azitromicin dengan kode ATC J01FA10 dengan penggunaan sebesar 1897,435 DDD/1000 pasien – hari. Dari 6 model terapi antibiotika maka diperoleh yang paling cost-effective adalah antibiotika azitromicin dimana pemberian azitromicin berada pada ( Kuadran II ) yaitu efektivitas lebih baik dengan biaya lebih murah. Acute Respiratory Infections (ARI) is the most common disease suffered by people in daily life. This study aimed to calculate the use of antibiotics and the cost effectiveness of therapy in ARI patients at the Bunda Thamrin General Hospital in Medan.
This descriptive cross-sectional prospective design study was conducted from March to May 2018 at the Bunda Thamrin General Hospital in Medan. The number of subjects was obtained (n = 130). Data obtained from medical records and prescriptions for ARI patients. This study was conducted to determine the number of uses using the ATC / DDD method and to analyze costs in ARI patients. The ATC classification is based on the antibiotic code listed, the results of the calculation of antibiotic use per patient using DDD / 1000 patients. The cost analysis method used is social insurance administration organization (BPJS), Cost Effectiveness analysis by calculating Cost Effectiveness Ratio (CER) and Incremental Cost Effectiveness Ratio (ICER). The data obtained was collected and analyzed using Microsoft Excel and chi square test statistics.
Antibiotics therapy in this study consisted of 6 classses namely azitromycin (500 mg), cefadroxil (200 mg), cefixime (200 mg), ciprofloxacin (500 mg), claritromicin (500 mg), and levofloxacin (500 mg ) The highest use of antibiotics in ARI patients was azitromicin with ATC J01FA10 code, and the number of uses is 1897,435 DDD/1000 patient – days. Of the 6 antibiotic therapy models, the most cost-effective was azitromycin where azithromycin administration is in (Quadrant II), which is better effectiveness at a lower cost.
Collections
- Magister Theses [371]
