Pengaruh Status Nutrisi, Grade Luka dan Perawatan Luka Terhadap Proses Penyembuhan Luka Bakar di Rumah Sakit Umum Kota Medan Tahun 2017

Abstract

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber yang memiliki suhu yang sangat tinggi (misalnya api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi) atau suhu yang sangat rendah. Penanganan luka bakar yang tidak tepat, gangguan nutrisi dan grade luka yang dalam akan berdampak timbulnya beberapa macam komplikasi seperti infeksi, syok, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit serta mempengaruhi proses penyembuhan luka bakar. Penyembuhan luka bakar dapat dilakukan dengan memfasilitasi perawatan luka yang baik serta memperhatikan status nutrisi. Perawatan luka bakar bertujuan untuk mencegah infeksi, memacu pembentukan kolagen dan mengupayakan agar sisa-sisa sel epitel dapat berkembang sehingga dapat menutup permukaan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan status nutrisi, grade luka, dan perawatan luka terhadap proses penyembuhan luka bakar di Rumah Sakit Umum Kota Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasi. Sampel penelitian ini yaitu pasien luka bakar dengan grade luka II (dua) dan III (tiga), terdiri dari 45 orang dengan tekhnik accidental sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik spearman diperoleh nilai (p <0.05) pada status nutirisi, grade luka dan perawatan luka. Berdasarkan uji regresi logistik dapat dilihat bahwa faktor yang paling dominan terhadap proses penyembuhan luka bakar yaitu status nutrisi, berikutnya perawatan luka dan yang terakhir adalah grade luka. Penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara status nutrisi, grade luka dan perawatan luka terhadap proses penyembuhan luka bakar. Petugas kesehatan diharapkan dapat memperhatikan faktor status nutrisi, grade luka serta perawatan luka yang baik agar dapat mempercepat proses penyembuhan luka bakar.