Show simple item record

dc.contributor.advisorIsnanta, Rahmad
dc.contributor.advisorSafri, Zainal
dc.contributor.authorLubis, Ihda Hayati
dc.date.accessioned2019-06-20T02:59:22Z
dc.date.available2019-06-20T02:59:22Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/15293
dc.description.abstractLatar Belakang: Gagal jantung (HF) adalah sindroma klinis kompleks, yang didasari oleh ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah keseluruh tubuh secara adekuat, akibat gangguan struktural dan fungsional dari jantung. Penyebab tersering disfungsi miokard ventrikel kiri. Gagal jantung dideskripsikan dengan pengukuran fraksi ejeksi (EF) ventrikel kiri (LV). Gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi (HFrEF) ditandai dengan LVEF ≤40%; gagal jantung yang masih terpelihara (preserved EF) (HFpEF) ditandai dengan LVEF ≥50% yang dinilai dengan doppler-ekokardiografi. Pada Gagal jantung, jantung tidak dapat menyuplai oksigen secara adekuat, sehingga dapat menyebabkan kerusakan sistem organ lain, seperti hati. Penting untuk mengidentifikasi dari awal kelainan biokimia hati pada pasien gagal jantung, karena pemeriksaan tersebut berguna dalam menilai derajat keparahan dan lama durasi dari gagal jantung. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara fraksi ejeksi pada ekokardiografi dengan fungsi hati pada pasien gagal jantung. Metode: Penelitian cross-sectional ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan pada bulan Juni 2017 sampai sampel penelitian terpenuhi. Pasien gagal jantung dilakukan pemeriksaan Ekokardiografi dan pemeriksaan darah: SGOT, SGPT, Bilirubin, ALP, GGT, Albumin. Analisa data (Chi-square/ fisher exact test) memggunakan SPSS. Hasil Penelitian: Subjek berjenis kelamin pria 36 pasien (69,2%), dan wanita 16 pasien (30,8%), dengan rerata usia 52,08 ± 10,52 tahun. Frekuensi peningkatan bilirubin total dan GGT lebih banyak dibandingkan fungsi hati lain. Karakteristik fungsi hati SGOT, SGPT, bilirubin total, ALP, dan GGT memiliki rerata yang lebih tinggi pada fraksi ejeksi <= 40% dibandingkan fraksi ejeksi > 40%. Dengan analisa Fisher Exact test didapatkan nilai p < 0,05 untuk hubungan Fraksi Ejeksi terhadap bilirubin total (p = 0,001) dan GGT (p = 0,016). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara Fraksi ejeksi dengan fungsi hati dan yang bermakna adalah dengan Bilirubin total dengan GGT.en_US
dc.description.abstractBackground: Heart failure (HF) is a complex clinical syndrome, which is based on the inability of the heart to pump blood throughout the body adequately, due to structural and functional disorders of the heart. The most common cause of left ventricular myocardial dysfunction. Heart failure is described by the measurement of left ventricular (LV) ejection fraction (LV). Heart failure with decreased ejection fraction (HFrEF) is characterized by LVEF ≤40%; preserved EF (HFpEF) is characterized by LVEF ≥50% assessed by dopplerococardiography. In heart failure, the heart cannot supply oxygen adequately, so it can cause damage to other organ systems, such as the liver. It is important to identify from the outset of liver biochemical abnormalities in patients with heart failure, because the examination is useful in assessing the severity and duration of heart failure. Aim: To determine the relationship between ejection fraction and liver function in heart failure patients. Method: This cross-sectional study was conducted at H. Adam Malik General Hospital Medan in June 2017 until the research sample was fulfilled. Heart failure patients performed echocardiography and blood tests: SGOT, SGPT, Bilirubin, ALP, GGT, Albumin. Data analysis (Chi-square / fisher exact test) using SPSS. Results: Subjects were male 36 patients (69.2%), and women 16 patients (30.8%), with an average age of 52.08 ± 10.52 years. The frequency of increasing total bilirubin and GGT is greater than for other liver functions. Liver function characteristics of SGOT, SGPT, total bilirubin, ALP, and GGT had a higher mean of ejection fraction <= 40% compared to ejection fraction> 40%. With the analysis of the Fisher Exact test p value <0.05 for the relationship of Ejection Fraction to total bilirubin (p = 0.001) and GGT (p = 0.016). Conclusion: There is a relationship between ejection fraction and liver function and what is meaningful is total bilirubin with GGT.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectFraksi Ejeksien_US
dc.subjectSGOTen_US
dc.subjectSGPTen_US
dc.subjectBilirubinen_US
dc.subjectALPen_US
dc.subjectGGTen_US
dc.subjectAlbuminen_US
dc.titleHubungan Fraksi Ejeksi pada Ekokardiografi dengan Fungsi Hati pada Pasien Gagal Jantungen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM127101007
dc.description.pages74 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record