Efektifitas Penggunaan Kipas Terhadap Performans dan Nilai Finansial Pemeliharaan Sapi Asal Australia di Feedlot Tropis

Abstract

David Yasin, 2018“Effectiveness of Fan to Performans and Financial Value Australian Cattle Maintain in Tropical Feedlot”under supervised by Ma’ruf Tafsin and Simon P. Ginting. This study was conducted to determine the effectiveness of the maintenance of imported cattle from Australia which is maintained in feedlot, in hopes to increase the added value of maintenance. This research was conducted for ± 4 months starting from November 2017 until February 2018 at Feedlot PT. Juang Jaya Abdi Alam, Deli Serdang District. Measurements, carcass weight, percentage of carcass, the percentage of meat produced was done in the Animal Slaughtering House (RPH) Mabar in Medan, RPH NP96 in Deli Serdang and RPH Sei Buluh Serdang Bedagai. The cattle used in this study were 15 Brahman Brahman steers and 15 Charbray / Charbrah steers and 15 Belmont Red steers with an initial body weight of 310 ± 10 kg were used in this study. Gang way connected with cattle crush, individual scale digital cattle brand True Test, a computer unit, the scales sit. The design used in this study is the Design Split plot Design or often referred to as the design of separate plots or the design of the split plot. Giving the fan is treated as the main plot factor, while the cattle is treated as a plot factor (sub plot factor). The parameter data obtained were analyzed by ANOVA, the SAS program with General Linier Model (GLM) procedure was used to analyze unequal data, if there was any difference between treatment then continued with 5% test level (SAS,1985). The results showed that the use of fans (blowers or HVLS fans) was very effective in reducing the temperature of sheed (P <0.05) and cattle performance can be seen from the results of weighing, daily weight, cost per weight and feed costs per increase in body weight . The use of HVLS fans showed the most significant performance (P <0.05) which could increase the profit higher than the use of a blower fan and not use fans that were kept in feedlots, especially for cattle with dominant genetics (breeds) from belmont red and charolais, but there is no significant difference with cattle with brahman genetics. Costs incurred from each maintenance found that the use of the HVLS fan had the highest cost but had the highest economy, almost the same as maintenance using a blower fan in maintaining cattle with belmont red breeds and charolais, but not with cattle with brahman genetic. The conclusion of this study feedloters can use fan maintenance methods (HVLS / Blower) to optimize the performance of imported cattle, especially if they import cattle with dominant breeds from subtropic regions such as Charolais and Belmont red, but feedlots do not need to use fan if they import cattle with the brahman breed.

David Yasin, 2018 “Efektifitas Penggunaan Kipas Terhadap Performans Dan Nilai Finansial Sapi Asal Australia di Feedlot Tropis” dibawah pengawasan oleh Ma'ruf Tafsin dan Simon P Ginting. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas pemeliharaan sapi impor asal Australia yang dipelihara di feedlot tropis, dengan harapan dapat meningkatkan nilai tambah pemeliharaan. Penelitian ini dilakukan selama ± 4 bulan mulai dari November 2017 hingga Februari 2018 di feedlot PT. Juang Jaya Abdi Alam, Deli Serdang. Pengukuran, berat karkas, persentase karkas, persentase daging yang dihasilkan dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) Mabar di Medan, RPH NP96 di Deli Serdang dan RPH Sei Buluh Serdang Bedagai. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 Brahman Brahman steer dan 15 Charbray / Charbrah steerers dan 15 belmont Red steerers dengan berat badan awal 310 ± 10 kg yang digunakan dalam penelitian ini. Gang way terhubung dengan cattle crush, timbangan individu, timbangan digital merek True Test, unit computer dan timbangan duduk. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah petak terbagi. Pemberian kipas diperlakukan sebagai faktor petak utama, sedangkan sapi diperlakukan sebagai faktor anak petak. Data parameter yang diperoleh dianalisis oleh ANOVA, program SAS dengan prosedur General Linier Model (GLM) jika ada perbedaan antara perlakuan kemudian dilanjutkan dengan tingkat tes 5% (SAS,1985). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kipas (blower atau HVLS fan) sangat efektif menurunkan suhu kandang (P <0,05) dan performans ternak, dapat dilihat dari hasil penimbangan berat badan, berat badan harian, biaya per berat badan dan biaya pakan per peningkatan berat badan. Penggunaan kipas HVLS menunjukkan kinerja paling signifikan (P<0,05) yang dapat meningkatkan keuntungan lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan kipas blower dan tidak menggunakan kipas yang dipelihara di feedlot terutama untuk ternak dengan genetik dominan (breed) dari Sapi belmont red dan charolais, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan dengan sapi dengan genetik brahman. Biaya yang dikeluarkan dari setiap pemeliharaan menemukan bahwa penggunaan kipas HVLS memiliki biaya tertinggi tetapi memiliki ekonomi tertinggi, hampir sama dengan pemeliharaan dengan menggunakan kipas blower pada pemeliharaan sapi dengan breed belmont red dan charolais, tetapi tidak dengan sapi dengan genetic brahman. Kesimpulan dari penelitian ini feedlotter dapat menggunakan metode pemeliharaan menggunakan kipas (HVLS/Blower) untuk mengoptimalkan kinerja sapi yang diimpor, terutama jika mereka mengimpor ternak dengan breed dominan dari daerah dingin seperti Charolais dan Belmont red, tetapi feedlotter tidak perlu menggunakan kopas jika mereka mengimport sapi dengan breed brahman, karena tidak efektif.