Efek Penggunaan Bioaktivator pada Tongkol Jagung Sebagai Pakan Komplit Terhadap Performans dan Kecernaan Domba Jantan Lokal

Abstract

Sheep fattening can be done by adding low quality feed ingredients such as corn cobs. This study used 20 one year old sheep with an average weight of 19,82 kg using a completely randomized design (RAL) with 5 treatments and 4 replications. Treatment of P0 = fermented corn cobs (control); P1 = corn cobs fermented with promix; P2 = corn cobs fermented with MOIYL; P3 = corn cobs fermented with A. niger; P4 corn cobs fermented with A. niger + S. cerevisiae. The results showed that the lowest feed consumption was in the treatment P0 (609,18 g/tail/day) and highest in treatment P4 (655,15 g/tail/day). The lowest body weight gain is the treatment P0 (57,14g/tail/day) and highest in treatment P4 (95,62g/tail/day). The highest feed conversion is found in the treatment P0 (10,76) and the lowest is in the treatment P4 (6,79). In the lowest dry matter digestibility found in the treatment P0 (54,81%) and the highest is the treatment P4 (63,07%). The lowest organic matter digestibility was found in the treatment P0 (55,99%) and the highest is in the treatment P4 (65,29%). Treatment of giving fermented corn cobs as a complete use has a significant effect on growth and digestibility of sheep feed. The best treatment is in the treatment of P4 which has the most economical IOFC value.

Penggemukan domba dapat dilakukan dengan menambahkan bahan pakan berkualitas rendah seperti tongkol jagung. Penelitian ini menggunakan 20 ekor domba jantan lokal umur satu tahun dengan bobot rata-rata 19,82 kg yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan P0 = Tongkol jagung tanpa fermentasi (kontrol); P1 = Tongkol jagung fermentasi dengan bioaktivator promix; P2 = Tongkol jagung fermentasi dengan bioaktivator MOIYL; P3 = Tongkol jagung fermentasi dengan bioaktivator A. niger; P4 = tongkol jagung fermentasi dengan bioaktivator A. niger + S. cerevisiae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pakan terendah terdapat pada perlakuan P0 (609,18 g/ekor/hari) dan tertinggi pada perlakuan P4 (655,15 g/ekor/hari). Pertambahan bobot badan terendah terdapat pada perlakuan P0 (57,14g/ekor/hari) dan tertinggi pada perlakuan P4 (95,62g/ekor/hari). Konversi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan P0 (10,76) dan terendah terdapat pada perlakuan P4 (6,79). Pada kecernaan bahan kering terendah terdapat pada perlakuan P0 (54,81%) dan tertinggi terdapat pada perlakuan P4 (63,07%). Kecernaan bahan organik terendah terdapat pada perlakuan P0 (55,99%) dan tertinggi terdapat pada perlakuan P4 (65,29%). Perlakuan pemberian tongkol jagung fermentasi sebagai pakan komplit berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap performans dan kecernaan pakan domba. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan P4 yang memiliki nilai IOFC paling ekonomis.