Alternatif Pemilihan Perkerasan Jalan di Pedesaan (Studi Kasus: 3 Desa Kecamatan Pulo Bandring, Kab. Asahan)
Abstract
Pada proyek pekerjaan jalan di pedesaan banyak yang menggunakan material perkerasan jalan dengan beton cor. Kebijakan menggunakan konstruksi tersebut dilatarbelakangi pertimbangan dapat dilaksanakan dengan peralatan sederhana dan dapat dikerjakan sendiri oleh masyarakat secara bergotong-royong. Padahal diketahui bahwa bila tidak ditangani oleh ahlinya, konstruksi beton cor dapat dengan muda mengalami kerusakan struktur. Menyikapi hal tersebut bukan tidak mungkin struktur jalan beralih pada jenis perkerasan lain. Pemilihan ini tentunya membutuhkan kriteria dan cara yang tepat supaya kebijakan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perkerasan material manakah yang lebih efektif dan efisien dalam segi biaya serta rujukan untuk menjadi bahan pertimbangan ataupun altenatif pemilihan jalan di pedesaan.
Metodologi analisa data yang digunakan adalah, Analytic Hierarchy Process (AHP) terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 14 responden dari orang-orang yang mengetahui perkerasan jalan untuk pedesaan.
Berdasarkan hasil penelitian, Bobot aspek sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan alternatif perkerasan jalan di pedesaan adalah Aspek Biaya dengan bobot sebesar 0.517, Aspek Metode Pelaksanaan dengan bobot 0.108, Aspek Teknis dengan bobot sebesar 0.240, dan Pengembangan Wilayah dengan bobot sebesar 0.135 dan urutan prioritas alternatif perkerasan jalan di pedesaan adalah Paving Block dengan bobot sebesar 0.249 kemudian Mac Adam dengan bobot sebesar 0.216 lalu Telford dengan bobot sebesar 0.215 dilanjutkan dengan Rabbat Beton dengan bobot sebesar 0.201 dan diposisi terakhir ada Lentur dengan bobot sebesar 0.119.
Collections
- Undergraduate Theses [1480]