Strategies of Persuasion Used in Women’s Cosmetic Products

Abstract

A thesis entitled ―Strategies of Persuasion Used in Women‘s Cosmetic Products‖ is a study about strategies of persuasion in women‘s cosmetic advertisements ―Make Over‖ and ―Maybelline New York‖ based on Aristotle‘s theory, the concept of rhetoric (1954). The objectives of this study: (1) to find out the types of persuasion strategies used in ―Make Over‖ and ―Maybelline New York‖ advertisements, (2) to find out the dominant persuasion strategies used in ―Make Over‖ and ―Maybelline New York‖ advertisements. This research was conducted by using descriptive qualitative method. The data were all ad texts of products for face from the latest edition in 2018. The result of the research shows that all strategies of persuasion proposed by Aristotle are used in ―Make Over‖ and ―Maybelline New York‖ advertisements. In ―Make Over‖ there are2 data (9%) categorized as ethos, 11 data (48%) as logos, and 10 data (43%) as pathos. While in ―Maybelline New York‖ there are 2 data (6%) categorized as ethos, 14 data (42%) as logos, and 17 data (52%) as pathos. The dominant strategy of persuasion found in ―Make Over‖ advertisements is appealing to logic or reason (logos), while in ―Maybelline New York‖ advertisements is appealing to emotion (pathos).

Skripsi yang berjudul ―Strategies of Persuasion Used in Women‘s Cosmetic Products‖ merupakan sebuah kajian tentang strategi persuasi pada iklan kosmetik wanita ―Make Over‖ dan ―Maybelline New York‖ berdasarkan teori Aristotle, konsep retorika (1954). Tujuan dari kajian ini: (1) untuk menemukan jenis strategi persuasi yang digunakan pada iklan ―Make Over‖ dan ―Maybelline New York‖, (2) untuk menemukan strategi persuasi yang paling dominan dalam iklan ―Make Over‖ dan ―Maybelline New York‖. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian iniadalah teks iklan produk untuk wajah dari edisi terbaru pada tahun 2018. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa semua jenis strategi persuasi yang dikemukakan oleh Aristotle digunakan pada iklan ―Make Over‖ dan ―Maybelline New York‖. Pada iklan ―Make Over‖ ada 2 data (9%) dikategorikan sebagai ethos, 11 data (48%) sebagai logos, dan 10 data (43%) sebagai pathos. Sedangakan pada iklan ―Maybelline New York‖ ada 2 data (6%) dikategorikan sebagai ethos, 14 data (42%) sebagai logos, dan 17 data (52%) sebagai pathos. Strategi persuasi yang dominan ditemukan pada iklan ―Make Over‖ adalah daya tarik logika atau alasan (logos), sedangkan pada iklan ―Maybelline New York‖ adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi (pathos).