dc.contributor.advisor | Lubis, Masdiana | |
dc.contributor.advisor | Nasution, Ely Hayati | |
dc.contributor.author | Fatahillah, Raja Fanny | |
dc.date.accessioned | 2019-08-05T01:35:05Z | |
dc.date.available | 2019-08-05T01:35:05Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/16445 | |
dc.description.abstract | This thesis entitled "A Logico Semantic Analysis in Jokowi and Prabowo Political Campaigns." It is a functional linguistic systemic study that examines semantic relations or logical meanings as well as the interrelationships in complex clauses contained in political campaigns between Jokowi and Prabowo. This study aims to find the dominant type of logical or semantic meaning and identify a complex set of clauses found in both political campaigns. Data analysis from this study uses the SFL theory (Systemic Functional Linguistics) pioneered by M.A.K. Halliday in which he divides semantic relations or logical meanings into two types, namely expansion consisting of elaboration, extension, addition; then the projection consists of locution and ideas. He also divides the linkages between clauses into two, namely parataxis and hypotaxis. From the analysis of data found totally 53 clauses. Semantic relations or logical meanings that are dominant in complex clauses are extension totally 18 clauses, elaboration totally 15 clauses, ideas totally 9 clauses, enhancement totally 6 clauses, and locus and projections totally 5 clauses. While the dominant types of complex clauses are parataxis totally 33 clauses and followed by hypothetical totally 20 clauses. This study concludes that Jokowi and Prabowo have different political campaign languages. And both of them use semantic or logical meanings and using complex clauses in the language of their political campaign. | en_US |
dc.description.abstract | Skripsi ini berjudul ―A Logico Semantic Analysis in Jokowi and Prabowo Political Campaigns.‖ Ini merupakan suatu kajian sistemik fungsional linguistik yang mengkaji hubungan semantik atau makna logis serta keterkaitan pada klausa kompleks yang terdapat dalam kampanye politik antara Jokowi dan Prabowo. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan tipe dominan pada makna logis atau semantik dan mengidentifikasi kumpulan klausa kompleks yang terdapat pada kampanye politik keduanya. Data analisis dari kajian ini menggunakan teori SFL (Sistemik Fungsional Linguistik) yang dipelopori oleh M.A.K. Halliday. Dalam teorinya, Halliday membagi hubungan semantik atau makna logis menjadi dua, yaitu ekspansi yg terdiri dari: elaborasi, ekstensi, penambahan. Kemudian proyeksi yang terdiri dari lokusi dan ide. Kemudian membagi tentang keterkaitan klausa menjadi dua yaitu parataxis dan hipotaxis. Dari data analisis ditemukan total sebanyak 53 klausa. Hubungan semantik atau makna logis yang dominan dalam klausa kompleks, yaitu ekstensi sebanyak 18 klausa, elaborasi 15 klausa, diikuti ide sebanyak 9 klausa, enhacement sebanyak sebanyak 6 klausa, serta lokusi dan proyeksi sebanyak 5 klausa. Sedangkan tipe dominan daripada keterkaitan klausa kompleks adalah sebagai berikut: parataksis sebanyak 33 klausa dan diikuti hipotaksis 20 klausa. Kajian ini dapat menyimpulkan bahwa Jokowi dan Prabowo memiliki bahasa kampanye politik yang berbeda, dan keduanya juga dapat disimpulkan menggunakan hubungan semantik atau makna logis serta menggunakan klausa kompleks dalam bahasa kampanye politik mereka. | en_US |
dc.language.iso | en | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Klausa Kompleks | en_US |
dc.subject | Hubungan Logico-Semantic | en_US |
dc.subject | Parataksis | en_US |
dc.subject | Hipotaksis | en_US |
dc.title | A Logico Semantic Analysisi in Jokowi and Prabowo Political Campaigns | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM150705096 | |
dc.description.pages | 111 Halaman | en_US |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |