Show simple item record

dc.contributor.advisorPintauli, Sondang
dc.contributor.advisorBachtiar, Adang
dc.contributor.advisorRahardjo, Anton
dc.contributor.authorLendrawati
dc.date.accessioned2019-08-14T05:14:35Z
dc.date.available2019-08-14T05:14:35Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/16728
dc.description.abstractLatar Belakang: Karies gigi merupakan penyakit kronis yang mempengaruhi 3,9 miliar orang di seluruh dunia, sebagian besar karies dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko. Gula merupakan faktor diet yang paling penting dalam perkembangan karies, terutama konsumsi tinggi gula ditemukan pada makanan dan minuman. Faktor risiko karies menjadi hal utama dalam pencegahan, pengendalian dan pengobatan karies. Tujuan penelitian: untuk mengetahui faktor risiko karies pada remaja di Kotamadya Padang dengan menilai frekuensi makanan ringan dan minuman manis dengan kejadian karies gigi menggunakan kuesioner frekuensi makanan (FFQ) dan menyusun suatu model atau instrumen edukasi kesehatan gigi mandiri sebagai bagian dari promosi kesehatan gigi untuk mengarahkan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi. Metoda Penelitian: Subjek penelitian adalah siswa siswi sekolah menengah tingkat pertama sebanyak 150 orang. Desain penelitian cross sectional dengan teknik two step cluster sampling. Faktor risiko terhadap konsumsi makanan ringan dan minuman manis dinilai dengan mengisi Food Frequency Questionnaire (FFQ) yang terdiri dari 8 item (biskuit, coklat, es krim/es stick, permen/kembang gula, jeli / (dessert), minuman ringan (soft drink), susu mengandung gula, teh/kopi mengandung gula). Pemeriksaan status karies gigi dilakukan oleh dua examinator yang telah dikalibrasi. Hasil Penelitian: Karies gigi ditemukan pada 91orang siswa/i (60,7%), siswa lebih banyak menderita karies (62,5%), rata-rata usia 13,37 tahun. Skor DMFT rata-rata adalah 1,32 (SD 1,4,). Penelitian ini mengungkapkan bahwa konsumsi makanan ringan mengandung gula (p <0,000), faktor sikap (p <0,000) faktor perlindungan (p <0,004) berhubungan dengan kejadian karies secara signifikan. Risiko karies gigi 5,67 kali lebih besar pada subyek dengan nilai FFQ kategori tinggi (OR = 5,67 CI 2,68 - 11,94). Perlindungan terhadap kesehatan gigi yang buruk berisiko 2,69 kali lebih besar untuk menderita karies. Kesimpulan: Makanan mengandung gula memiliki peranan sangat penting dalam proses terjadinya karies selain faktor protektif dan sikap. Dengan menghindari makanan mengandung gula dan memiliki sikap serta perlindungan yang baik terhadap kesehatan gigi maka peluang untuk menghindari terjadinya karies sangat besar (94%). Diharapkan model edukasi kesehatan gigi mandiri ini dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama remaja dapat menghindari risiko terjadinya karies.en_US
dc.description.abstractBackground: Dental caries is a chronic disease affecting 3.9 billion people worldwide, most caries can be prevented by avoiding risk factors. Sugar is the most important dietary factor in development of caries, especially high consumption of sugar found in foods and beverages. The caries risk factor is the most important in caries prevention, control and treatment. Objective: To find out of caries risk factor in adolescent in Padang Municipality by assessing frequency of snack and beverage with dental caries incidence using food frequency questionnaire (FFQ) and to prepare an independent dental health education model or instrument as part of dental health promotion to direct dental health maintenance behavior. Research Methods: Research subjects are 150 junior high school students Cross sectional research design with two step cluster sampling technique. Risk factors for consumption of sugary food and beverage are assessed by filling out the Food Frequency Questionnaire (FFQ) consisting of 8 items (biscuits, chocolates, ice cream /stick, candy, jelly/dessert, soft drinks , milk contains sugar, tea/coffee contains sugar). An examination of dental caries status was carried out by two calibrated examiners. Results: Dental caries found in 91 students (60.7%), boys more suffering from caries (62.5%) , mean age 13,37 years old. The mean DMFT score was 1,32 (SD 1,4). This study revealed that sugary snack consumption (p <0,00), attitude factor (p <0,00) protection factor (p <0,004) were related with caries occurrence significantly The risk of dental caries is 5.67 times greater in subjects with a high category FFQ (OR = 5.67 CI 2.68 - 11.94). Bad protection factors more risky 2.69 times than good protection. Subjects with poor protective factors, high FFQ scores and bad attitude had a caries risk of 94% Conclusion: Sugary foods have a very important role in the process of caries occurrence in addition to protective factors and attitudes. By avoiding sugary foods and improving attitude and protective factors, the chances of avoiding caries are very large (94%). Suggestion to use self-directed dental health education model among community, especially adolescent to reduce the risk of cariesen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKariesen_US
dc.subjectRisiko Kariesen_US
dc.subjectFFQen_US
dc.subjectFaktor Perlindunganen_US
dc.subjectFaktor Sikapen_US
dc.titlePengembangan Model Edukasi Kesehatan Gigi Mandiri dalam Pengendalian Faktor Risiko Karies pada Kalangan Remaja Melalui Pemanfaatan Gadgeten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM138117004
dc.description.pages136 Halamanen_US
dc.description.typeDisertasi Doktoren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record