Efektivitas Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) Terhadap Daya Tetas Telur dan Perkembangan Nyamuk Aedes aegypty Linn.

Abstract

A.aegypti is a vector of dengue fever. In North Sumatera (Sumut) the total cases of dengue were 5,688 and 44 people died in 2015. This research aims to determine the effect of mahagony seed (S. mahagoni Jacq.) ethanol extract on egg hatchability and development of A.aegypti to break their life cycle. This research design used Competely Randomized Design (CRD) which consisting 6 levels concentration (0 ppm, 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, 100 ppm) and each treatment used 4 replications. The results were analyzed with Analyze of Varian (ANOVA) and folllowed by Post Hoc Duncan test with subset for alpha is 5%. Result showed significant differences between the treatments. The best concentration to inhibit hatcability of eggs is 100 ppm with the percentage of hatchability of eggs is 12% and the best concentratin to inhibit the development of mosquitoes is 80 ppm with the difference in success of larvae-pupae of 1.75 and the difference in success of pupae-adult at 0.75.

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penyakit demam berdarah. Di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) total kasus DBD pada 2015 sebanyak 5.688 penderita dan 44 meninggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji mahoni (S. mahagoni Jacq.) terhadap daya tetas dan perkembangan nyamuk A. aegypti untuk memutus siklus hidupnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 variasi konsentrasi (0 ppm, 20ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm dan 100 ppm) dan 4 ulangan. Hasil analisis dengan Analysis of Varian (ANOVA) dilanjutkan dengan uji Post Hoc Duncan pada taraf uji 5 % memberikan hasil yang berbeda nyata pada tiap perlakuan. Konsentrasi yang paling baik menghambat daya tetas adalah 100 ppm dengan persentase daya tetas telur sebesar 12% serta konsentrasi terbaik untuk menghambat perkembangan nyamuk yaitu 80 ppm dengan selisih keberhasilan larva yang menjadi pupa sebesar 1,75 dan selisih keberhasilan pupa menjadi dewasa sebesar 0,75.