dc.contributor.advisor | Effendy, Elmeida | |
dc.contributor.advisor | Amin, Mustafa M. | |
dc.contributor.author | Widyastuty, Arsusy | |
dc.date.accessioned | 2019-08-20T04:34:46Z | |
dc.date.available | 2019-08-20T04:34:46Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/16899 | |
dc.description.abstract | Latar belakang: Skizofrenia merupakan suatu sindroma klinis dan etiologi yang
beragam. Tanda dan simtom termasuk perubahan persepsi, kognisi, dan perilaku.
Skizofrenia menyerang kurang dari 1% populasi dunia. Saat ini banyak
didokumentasikan bahwa penggunaan jangka panjang obat antipsikotik dapat
menginduksi timbulnya gejala-gejala metabolik seperti berat badan, intoleransi
gula, profil lipid darah yang tidak sehat .
Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan kadar serum leptin pada laki-laki dengan
skizofrenia yang mendapat pengobatan olanzapin dan yang mendapat risperidon
pada akhir minggu kedelapan.
Metode: Studi ini merupakan studi eksperimental, analitik komparatif numerik
dengan jenis non-probability berupa consecutive sampling. Sebanyak 60 subjek
laki-laki dengan skizofrenia direkrut, subjek yang mendapatkan olanzapin 15 mg
dan subjek yang mendapat risperidon 6 mg. Pada minggu 0 diperiksa kadar serum
leptin pada kedua kelompok, setelah itu di berikan pengobatan selama 8 minggu,
dan diperiksa kembali kadar serum leptin. Pengambilan subjek dilakukan di
BLUD Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. M. Ildrem provinsi Sumatera Utara, dalam
rentang waktu 8 minggu.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan rerata kadar serum leptin pada laki-laki
dengan skizofrenia yang mendapat pengobatan olanzapin pada minggu 0 3,630 +
1,847. Kadar serum leptin pada minggu 8 adalah 6,134+1,992. Selisih kadar
serum leptin antara minggu 0 dan minggu 8 dengan rerata 2,271+0,657
Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p<0,001 | en_US |
dc.description.abstract | Background: Schizophrenia is a diverse clinical and etiological syndrome. Signs
and symptoms include changes in perception, cognition, and behavior.
Schizophrenia attacks less than 1% of the world's population. It is currently
documented that long-term use of antipsychotic drugs can induce metabolic
symptoms such as weight, sugar intolerance, unhealthy blood lipid profiles.
Objective: To determine differences in serum leptin levels in men with
schizophrenia who received olanzapine treatment and who received risperidone at
the end of the eighth week.
Method: This study is an experimental study, numerical comparative analytic
with non-probability type in the form of consecutive sampling. A total of 60 male
subjects with schizophrenia were recruited, subjects who received 15 mg
olanzapine and subjects who received 6 mg of risperidone. At week 0 serum leptin
levels were examined in both groups, after which 8 weeks of treatment were
given, and serum leptin levels were re-examined. Subjects were taken at the
Mental Hospital BLUD Prof. Dr. M. Ildrem, North Sumatra province, in a span of
8 weeks.
Results: The results of this study showed a mean serum leptin level in men with
schizophrenia who received olanzapine treatment at week 0 3,630 + 1,847. Serum
leptin levels at week 8 were 6.134 + 1,992. Difference in serum leptin levels
between weeks 0 and 8 weeks with a mean of 2,271 + 0.657
Conclusion: There is a significant difference with a value of p <0.001 | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Skizofrenia | en_US |
dc.subject | Olanzapin | en_US |
dc.subject | Risperidon | en_US |
dc.subject | Leptin | en_US |
dc.title | Perbedaan Kadar Serum Leptin pada Laki-Laki dengan Skizofrenia yang Mendapat Pengobatan Olanzapin dan yang Mendapat Risperidon | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM117106005 | |
dc.description.pages | 76 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |