| dc.description.abstract | Latar Belakang :
Rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia. Asap rokok adalah campuran kompleks bahan kimia berupa gas dan partikular yang dapat menyebabkan cedera saluran napas atas dan juga parenkim paru, Merokok merupakan sumber utama pajanan terhadap karbon monoksida (CO). Pemeriksaan kadar CO udara ekspirasi dapat di gunakan sebagai biomarker status merokok dan untuk mengetahui perbedaan kadar karbon monoksida ekspirasi pada perokok, bekas perokok dan bukan perokok serta hubungan kadar karbon monoksida dengan faal paru Mengetahui korelasi kadar karbon monoksida dengan faal paru VEP1, KVP, FEF 25-75% pada perokok, bekas perokok dan bukan perokok pada perokok, bekas perokok dan bukan perokok.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan suatu penelitian jenis analitik dengan desain case control yang dilakukan pada 75 orang, 25 orang yang merokok, 25 orang yang bekas merokok dan 25 orang bukan merokok, fungsi paru ditegakkan berdasarkan pemeriksaan penunjang yang diperoleh dari hasil Spirometri dengan menilai VEP1, KVP, FEF 25-75% pada perokok, bekas perokok dan bukan perokok. Dan menilai kadar CO diukur dengan menggunakan alat CO portabel Micro Smokerlyzer.
Hasil :
Tidak terdapat perbedaan signifikan VEP1/KVP (p = 0,098), VEP1 (p = 0,088) maupun FEF (p = 0,674) antara ketiga kelompok. Tetapi terdapat perbedaan signifikan nilai KVP(p = 0,003) antara perokok, bekas perokok dan bukan perokok. Dimana kelompok perokok memiliki nilai KVP yang paling rendah dengan 65.28± 10.24, dibandingkan dengan bukan perokok dengan71.36±12.24, maupun bekas perokok dengan 76.64 ± 11.5, Berdasarkan uji Kruskal Wallis bahwa tidak terdapat hubungan antara Kadar CO dengan nilai faal paru dimana p-value > 0,05, baik VEP1/KVP (p = 0,46), VEP1 (p = 0,45), KVP (p = 0,08) maupun FEF (p = 0,91). Kesimpulan :Terdapat hubungan antara penurunan nilai KVP pada perokok (p = 0,003), dan pada perokok juga terjadi peningkatan kadar CO yang signifikan pada perokok (p < 0.001) | en_US |
| dc.description.abstract | Background :
Cigarettes contain approximately 4000 chemicals. Some of them are chemicals that are commonly used in industry. Cigarette smoke is a complex mixture of chemicals in the form of gases and particulars. In addition to solubility, particle size plays an important role in the pathogenesis of toxic inhalation injuries. Aerosols, dust, steam and smoke can cause upper airway injury and pulmonary parenchyma. Smoking is the main source of exposure to carbon monoxide (CO). Examination of expiratory air CO levels can be used as a biomarker for smoking status.
Research Method:
This research is an analytic type study with case control design carried out on 75 people, 25 people who smoke, 25 people who are former smokers and 25 people who are not smoking, lung function is based on investigations obtained from Spirometry results by assessing FEV1, FVC, FEF 25-75% in smokers, ex-smokers and nonsmokers. And assessing CO levels is measured using the Micro Smokerlyzer portable CO.
Results:
There were no significant differences in FEV1 / FVC (p = 0.098), FEV1 (p = 0.088) and FEF (p = 0.674) between the three groups. But there is a significant difference in the FVC value (p = 0.003) between smokers, former smokers and non smokers. Where the group of smokers had the lowest FVC value with 65.28 ± 10.24, compared with nonsmokers with 71.36 ± 12.24, as well as former smokers with 76.64 ± 11.5, Based on the Kruskal Wallis test that there was no relationship between CO levels and pulmonary physiological values where p- value> 0.05, both FEV1 / FVC (p = 0.46), FEV1 (p = 0.45), FVC (p = 0.08) and FEF (p = 0.91).
Conclusion :
There was a relationship between a decrease in FVC values in smokers (p = 0.003), and smokers alsohad a significant increase in CO levels in smokers (p <0.001) | en_US |
