Kultur Tasawuf (Studi Etnografi Religi pada Tarekat Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah, Marendal)
Abstract
Budaya tentunya harus bersifat dinamis, sehingga harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang terkini untuk dapat bertahan. Manusia merupakan komponen penting dalam perubahan budaya, baik itu secara teosentris maupun etnosentris. Dalam dewasa ini banyak manusia yang secara langsung maupun tidak telah mengingkari keberadaan Tuhan akibat kemodernan zaman. Sehingga hilangnya visi keilahian yang berdampak kehampaan sipritual. Dalam Islam khususnya terdapat aliran ilmu yang menggabungkan antara empiris dengan rasional yaitu Tasawuf, sehingga antara intelektual dan spiritual dapat seimbang. Tarekat merupakan kelompok yang menjalankan praktek dari ilmu Tasawuf. Agar Tasawuf dapat diterima oleh masyarakat, Tarekat tentu perlu strategi khusus yang dapat disesuaikan dengan kondisi masyarakat terkini. Begitu pula dengan Tarekat Naqsyabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah ini dalam melihat keadaan zaman dengan konsep kebudayaan yang disampaikan.
Dasar pemikiran penelitian ini merupakan aliran Antropologi Kognitif, sedangkan penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan metode etnografi. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dengan teknik observasi partisipasi, melakukan wawancara dengan masing-masing informan serta studi kepustakaan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa, ada strategi yang dilakukan oleh tarekat tersebut dalam rangka mengembangkan serta mempertahankan paham tarekat. Yaitu dengan melakukan adaptasi terhadap perubahan zaman, tanpa merubah nilai-nilai yang terkandung dalam setiap aktivitasnya. Hal itu dapat dilihat dengan perubahan konsep kebudayaan yang dilakukan oleh tarekat tersebut. Disamping itu juga penerapan dari strategi yang dilakukan cukup berhasil dengan dilihat dari antusias para pengikutnya.
Collections
- Undergraduate Theses [939]