Show simple item record

dc.contributor.advisorBerutu, Lister
dc.contributor.authorHarahap, M.Syarifuddin
dc.date.accessioned2019-08-23T04:54:24Z
dc.date.available2019-08-23T04:54:24Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17060
dc.description.abstractSkripsi ini mendeskripsikan tenatang sebuah pengobatan tradisional khas Indonesia, yang dalam prakteknya melakukan penotokan pada beberapa bagian tubuh pasien, dan dalam penotokan menggunakan stik perak sebagai media penyembuhan. Penulis memilih pengobatan ini karena melihat keunikan dan banyaknya minat masyarakat untuk menggunakan metode totok darah tersebut.Pentingnya penelitian ini dilakukan dalam kerangka pemikiran Antropologi adalah untuk mengkaji secara menyeluruh, bagaimana sebenarnya suatu bentuk pengetahuan, atau budaya pengobatan dapat tercipta dari proses non-medis yang biasanya. Kebanyakan masyarakat hanya mengetahui bahwa metode pengobatan hanya diciptakan melalui penelitian medis. Padahal sebenarnya sebelum munculnya pengobatan medis, terlebih dahulu muncul pengobatan tradisional. Sayangnya pengobatan-pengobatan tradisional di masyarakat Indonesia tidak dapat lagi ditelusuri jejak awal terciptanya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Untuk pengamatan digunakan teknik partisipasi, yakni peneliti memasuki wilayah penelitian (dalam hal ini klinik terapi totok darah Walet Puti) dan merasakan sendiri terapi totok darah Walet Puti untuk mengungkap data hingga mendetail. Dalam penelitian ini didapati kesimpulan bahwa metode pengobatan terapi totok darah Walet Puti tercipta pada tahun 1970, sejalan dengan dibentuknya perguruan silat Walet Puti. Proses penciptaannya berawal dari ketidaksengajaan dimana dalam kegiatan berlatih silat banyak murid yang mengalami cedera, sehingga Mahaguru yang pada saat itu dijabat oleh bapak Sofyan Ratta mencoba untuk memulihkan kesehatan muridnya dengan cara menotok bagian tubuh muridnya. Hasilnya banyak murid yang merasakan kesehatannya pulih, dan kemudian totok darah tersebut mulai dilakukan kepada masyarakat luas.Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini juga adalah bahwa dari tiap-tiap informan, salah satu penyebab munculnya keinginan untuk memanfaatkan pengobatan alternatif totok darah adalah diakibatkan oleh pengalaman negatif pada sistem pengobatan modern.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPengobatan Alternativeen_US
dc.subjectTotok Darah Walet Putien_US
dc.subjectMotivasi Pasienen_US
dc.titlePengobatan Tradisional Totok Darah Perguruan Silat Walet Putien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM130905021
dc.description.pages115 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record