| dc.description.abstract | Latar belakang penelitian ini karena terjadinya fenomena pindah agama/muallaf yang dilakukan oleh individu pada masyarakat dimana keadaan tersebut menjadikan perubahan dalam kehidupan individu yang melakukan tersebut. Perubahan itu berpengaruh terhadap interaksi individu dengan keluarga, masyarakat dan lingkungan baru dimana individu itu menetap. Keadaan demikian juga tentu mempengaruhi keharmonisan individu dengan keluarga, bilamana keputusannya menjadi muallaf ditentang oleh banyak pihak.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui bagaimana proses interaksi keluarga muallaf yaitu etnis Tionghoa dan Karo muallaf yang ada di kota Medan. Penelitian ini dilakukan di kota Medan dan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data penelitian meliputi data primer dan sekunder.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa interaksi muallaf dengan keluarga yang menentang keputusannya untuk menjadi muallaf terganggu bahkan terputus, namun ada di antara mereka yang awalnya tidak lagi berhubungan dengan keluarganya dan ketika anaknya lahir, keluarganya mulai menerimanya kembali. Bagi mereka yang disetujui oleh keluarga, mereka masih selalu mengikuti acara keluarga agar hubungan dengan keluarga yang non muslim tetap terjalin dengan baik.
Bagi muallaf yang tinggal di lingkungan baru mereka memiliki kesulitan untuk beradaptasi. Apalagi pada awal mereka pindah di lingkungan baru mereka masih merasa malu untuk berinteraksi dengan orang-orang yang ada di masyarakat lingkungan tersebut. Namun, dengan mendapatkan perlakuan yang baik dari masyarakat yang ada di lingkungan tersebut menjadikan muallaf tersebut lebih mudah beradaptasi dan tidak malu lagi. | en_US |
