| dc.contributor.advisor | Badaruddin | |
| dc.contributor.author | Gultom, Immanuel Pardamean | |
| dc.date.accessioned | 2019-08-27T03:21:48Z | |
| dc.date.available | 2019-08-27T03:21:48Z | |
| dc.date.issued | 2019 | |
| dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17250 | |
| dc.description.abstract | Pasar merupakan tempat untuk mencari kebutuhan yang diperlukan masayarakat. Keberadaan pasar bukan hanya sebagai tempat untuk proses pemenuhan kebutuhan saja akan tetapi terdapat proses interaksi sosial di dalamnya, seperti interaksi pedagang dengan pembeli, pedagang dengan pedagang yang lainnya. Salah satu pasar yang ada di Kota Medan adalah Pasar Petisah. Pasar Petisah didirikan pada Tahun 1996 dengan luas lahan 24.256,00 m² dan luas bagunan 34.651,15 m². Pasar Petisah terdapat 12.284 kios aktif dan 259 stand aktif, 1291 orang pedagang yang terdaftar dalam PD Pasar Petisah dan beberapa pedagang kaki lima yang berada di sekitaran jalan pasar petisah.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan menjelaskan bagaimana Persaingan Pedagang Etnis Tionghoa dan Etnis Batak di Pasar Petisah. Pasar Petisah berada di Jalan Kota Baru 3, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan. Subyek penelitian yaitu para pedagang yang Etnis Tionghoa dan Etnis Batak. Informan penelitian adalah pedagang Entis Tionghoa dan pedagang Etnis Batak yang memiliki jenis dagangan yang sama antara kedua pedagangnya. Teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi dan wawancara. Untuk menganalisis Persaingan pedagang etnis Tionghoa dan etnis Batak dengan mengunakan teori Tindakan Ekonomi Max Webber.
Penelitian ini menunjukkan bahwa Pedagan Etnis Tionghoa dan pedagang etnis Batak memiliki persaingan yang baik dan sportif di Pasar Petisah. Tidak pernah terjadi konflik antara pedagang yang bersaing antar pedagang Etnis Tionghoa maupun pedagang etnis Batak yang ada di Pasar Petisah. Pedagang Etnis Tionghoa berlomba-lomba mencari keuntungan yang lebih banyak dari pesaing dan berlomba dalam mencari pelanggan yang sebanyak-banyaknya. Para pedagang Etnis Tionghoa dan pedagang Etnis Batak memanfaatkan mekanisme sosial budaya dalam proses jual beli di dalam pasar. Begitu juga dengan pembeli yang hendak membeli barang dagangan pedagang tersebut dengan tujuan mendapatkan harga yang jauh lebih murah dan sesuai dengan harga penawaran yang diinginkan oleh si pembeli. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
| dc.subject | Pedagang Etnis Tionghoa | en_US |
| dc.subject | Pedagang Etnis Batak | en_US |
| dc.subject | Persaingan Pedagang | en_US |
| dc.subject | Mekanisme Sosial Budaya | en_US |
| dc.title | Persaingan Pedagang Lintas Etnis (Studi Deskriptif pada Pedagang Etnis Tionghoa dan Etnis Batak di Pasar Petisah, Kota Medan) | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nim | NIM130901057 | |
| dc.description.pages | 100 Halaman | en_US |
| dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |