dc.contributor.advisor | Kembaren, Tambar | |
dc.contributor.advisor | Sembiring, Endang | |
dc.contributor.advisor | Lubis, Netty D. | |
dc.contributor.author | Siagian, Douglas Ronald B. | |
dc.date.accessioned | 2019-08-30T02:42:50Z | |
dc.date.available | 2019-08-30T02:42:50Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17411 | |
dc.description.abstract | Pendahuluan: Pemeriksaan foto toraks adalah pemeriksaan awal untuk menegakkan TB paru. Pada kenyataannya foto toraks yang normal bahkan dapat terjadi pada pasien HIV dengan gejala TB paru, hal ini disebabkan karena foto toraks menampilkan rekonstruksi 2 dimensi dan sulit mendeteksi masalah yang berada di area belakang jantung. CT scan sendiri dapat mendeteksi masalah yang berada di area belakang jantung karena tampilan rekonstruksi dibuat 3 dimensi selain itu CT scan juga sangat memungkinkan melihat kelainan yang masih minimal. Oleh karena itu dirasa penting untuk menilai akurasi pemeriksaan CT scan toraks dalam menegakkan diagnosis tuberkulosis paru pada pasien HIV yang memiliki gejala TB paru (batuk, sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan, keringat malam, demam) dengan gambaran foto toraks normal. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan reference standar uji sputum geneXpert. Sampel yang digunakan yaitu 40 orang pasien HIV dengan gejala klinis TB paru tetapi foto toraks normal. Hasil: Sensitivitas CT scan dalam menegakkan diagnosis tuberkulosis pada pasien HIV dengan gejala TB tetapi memiliki foto toraks normal adalah sebesar 100%, spesifisitas sebesar 55,56%, nilai prediksi positif sebesar 20%, nilai prediksi negatif sebesar 100%. Tingkat akurasi uji diagnostik dengan menggunakan metode kurva ROC (Area Under the Curve (AUC)) bernilai 0,778. Tingkat akurasi prediksi klasifikasi CT scan berdasarkan geneXpert, dengan menggunakan metode regresi logistik (binary logistic regression) berdasarkan data 40 pasien adalah sebesar 60%. Kesimpulan: CT scan toraks dapat direkomendasikan untuk menyatakan tidak adanya TB pada pasien HIV yang memiliki gejala TB dimana bila CT scan menyatakan kesan TB negatif maka dapat disimpulkan pasien tidak menderita TB. Hal ini diperlukan pada sentra sentra yang tidak ada pemeriksaan geneXpert. Pemeriksaan geneXpert tidak bisa menegakkan TB extraparu sedangkan CT scan mampu menegakkan masalah TB extraparu. Sehingga sangat penting dilakukan CT scan untuk menegakkan masalah diagnosis TB extraparu. | en_US |
dc.description.abstract | Introduction: Chest x-ray is an initial examination in diagnosing tuberculosis, but the fact is normal chest x-ray often happened in HIV positive patient with tuberculosis clinical signs, because chest x-ray only shows 2 dimensional reconstruction and difficult to see the area behind the cardiac, while CT scan can show it because it shows 3 dimensional reconstruction. Therefore, it is important to evaluate the accuracy of chest CT scan compare to geneXpert in diagnosing tuberculosis on HIV positive patients who have tuberculosis clinical signs such as cough, dyspnea, chest pain, weight decrease, night sweat, fever with normal chest x-ray. Methods: The study design is cross sectional with standard reference sputum test by geneXpert. We use 40 HIV positive patients with tuberculosis clinical signs but normal chest x-ray as the samples. Results: The sensitivity of CT scan in diagnosing tuberculosis in HIV positive patients with normal chest x-ray is 100%, the specificity is 55,56%, the positive predictive value is 20%, and the negative predictive value is 100%. The accuracy of the diagnostic tool by ROC curve method (Area Under the Curve (AUC)) is 0,778 (good). The predictive accuracy of CT scan than geneXpert, by using binary logistic regression method is 60%. Conclusion: Chest CT-scan can be recommended to distinguish tuberculosis on HIV positive patients with tuberculosis clinical signs but normal chest x-ray. This diagnostic tool is valuable on every health center that has no geneXpert examination. Chest CT-scan also can diagnose extrap ulmonary tuberculosis while geneXpert not. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Foto Toraks | en_US |
dc.subject | CT Scan Toraks | en_US |
dc.subject | Tuberkulosis | en_US |
dc.subject | GeneXpert | en_US |
dc.title | Akurasi Pemeriksaan Ct Scan Toraks dalam Menegakkan Diagnosis Tuberkulosis Paru pada Pasien Hiv dengan Foto Toraks Normal | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM127041147 | |
dc.description.pages | 79 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |