Show simple item record

dc.contributor.advisorLoebis, Bahagia
dc.contributor.advisorAmin, Mustafa M.
dc.contributor.authorNasution, Nazli Mahdinasari
dc.date.accessioned2019-08-30T04:19:02Z
dc.date.available2019-08-30T04:19:02Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17425
dc.description.abstractLatar Belakang : Skizofrenia berkaitan dengan penurunan yang signifikan terhadap harapan hidup, sebagian besar dikarenakan meningkatnya insidensi obesitas. Obesitas dapat meningkatkan risiko untuk penyakit kardiovaskular daripada populasi umum. Diantara individu yang menderita skizofrenia, ada bukti yang mengemukakan hubungan antara obesitas dengan skizofrenia. Beberapa faktor yang memiliki kontribusi untuk terjadinya obesitas pada skizofrenia dapat terkait penyakit, efek dari medikasi antipsikotik, atau kombinasi keduanya. Tujuan : Untuk mengetahui indeks massa tubuh pada pasien skizofrenik yang dihubungkan dengan karakteristik demografik (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan suku) dan pengobatan antipsikotik. Metode : Penelitian ini merupakan pennelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik nonprobability sampling jenis consecutive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi selanjutnya akan diukur indeks massa tubuhnya. Hasil : Diperoleh proporsi indeks massa tubuh dari kategori berat badan kurang, normal dan berat badan lebih sebanyak 12,9%, 40% dan 47,1% dengan nilai rerata indeks massa tubuh 23,2 ± 4,5. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin terhadap indeks massa tubuh pada pasien skizofrenik (P=0,40). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia terhadap indeks massa tubuh pada pasien skizofrenik (P=0,17). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan terhadap indeks massa tubuh pada pasien skizofrenik (P=0,96). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin terhadap indeks massa tubuh pada pasien skizofrenik (P=0,40). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status pekerjaan terhadap indeks massa tubuh pada pasien skizofrenik (P=0,42). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara suku terhadap indeks massa tubuh pada pasien skizofrenik (P=0,05). Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian obat antipsikotik terhadap indeks massa tubuh pada pasien skizofrenik (P=0,04). Kesimpulan : Terdapat proporsi berat badan lebih pada pasien skizofrenik. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik demografik (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan usia) terhadap indeks massa tubuh pada pasien skizofrenik. Terdapat hubungan antara pemberian obat antipsikotik therhadap indeks massa tubuh pada pasien skizofrenik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectObesitasen_US
dc.subjectIndeks Massa Tubuhen_US
dc.subjectPasien Skizofreniken_US
dc.titleIndeks Massa Tubuh pada Pasien Skizofreniken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM117106001
dc.description.pages78 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record