Show simple item record

dc.contributor.advisorKasiman, Sutomo
dc.contributor.advisorMukhtar, Zulfikri
dc.contributor.authorHasibuan, Efrida
dc.date.accessioned2019-08-30T05:12:27Z
dc.date.available2019-08-30T05:12:27Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17446
dc.description.abstractLatar belakang : Anemia berkaitan dengan prognosis yang buruk pada pasien yang dirawat dengan diagnosis gagal jantung akut. Mekanisme yang menghubungkan anemia dengan peningkatan kesakitan dan kematian merupakan hal yang kompleks dan dan multi faktor. Peningkatan beban kerja miokard sebagai kompensasi terhadap penurunan hantaran oksigen ke jaringan dan kelebihan volume dapat mengakibatkan remodeling ventrikel kiri dengan hipertropi dan dilatasi ventrikel kiri yang turut serta terhadap hasil luaran selanjutnya. Tujuan penelitian adalah untuk menyelidiki peran prognostik anemia pada pasien yang dirawat di rumah sakit untuk gagal jantung akut (GJA). Penelitian ini meninjau semua pasien dengan diagnosis utama GJA. Metode : Penelitian ini merupakan studi retrospektif dilakukan pada 107 pasien dengan IMAEST, yang masuk pada Agustus 2015- Desember 2016 di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik. Data klinis dan laboratorium dikumpulkan, termasuk kadar hemoglobin saat masuk, kemudian pasien dikelompokkan berdasarkan kadar hemoglobin menjadi dua kelompok dengan anemia dan tanpa anemia. Kemudian dibandingkan terhadap kejadian kardiovaskular mayor (KKvM) yaitu kematian kardiovaskular atau aritmia ventrikel selama perawatan di rumah sakit. Uji Chi-square, Fisher, Mann-Whitney, Kruskal-Wallis dan regresi logistik dilakukan dalam menilai hubungan antara dua atau lebih variabel untuk mendapatkan nilai rasio odds (OR), nilai p<0.05 dianggap bermakna secara statistik. Anemia didefinisikan sebagai hemoglobin12 / 13 g / dL saat masuk pada pasien wanita / pria. Hasil : 107 pasien termasuk (81,32% pria), dengan usia rata-rata 58,32 ± 11 tahun. Anemia hadir pada 29,99% pasien saat masuk, dengan Hb 11,4 (7,6-12,8) g / dL. Pada angka mortalitas di rumah sakit lebih tinggi untuk penderita anemia dibandingkan pasien tanpa anemia (53,7% vs 46,3%, p=<0,001). Angka kejadian kardiovaskular mayor (KKvM) selama perawatan lebih tinggi untuk pasien anemia dibandingkan tanpa anemia (51,1% vs 48,9%, p = <0,001). Dalam analisis multivariat, anemia dengan Hb <13 mg / dL (OR 5.724, 95% IK 2.156-15.196, p=<0,001) dapat memprediksi KKvM secara signifikan selama perawatan pada pasien gagal jantung akut. Analisis multivariat menunjukkan hubungan antara adanya anemia (OR 5.724, 95% IK 2.156-15.196, p =<0.001), tekanan darah sistolik saat masuk (OR 3.009, 95% IK 1.236-7.324, p=0.015) dan usia ≥ 65 tahun (OR 2.659, 95% IK 0.981-7.208, p=<0,055) terhadap KKvM. Kesimpulan : Penelitian ini menegaskan bahwa keberadaan anemia adalah faktor independen dari KKvM selama perawatan pada pasien yang masuk karena GJA.en_US
dc.description.abstractBackground : Anemia is associated with a poor prognosis in patients treated with a diagnosis of acute heart failure. The mechanisms linking anemia with increased morbidity and mortality are complex and multi-factor. Increased myocardial workload as a compensation for decreased oxygen delivery to the tissues and excess volume may result in left ventricular remodeling with hypertrophy and left ventricular dilatation that contribute to subsequent outcomes. The aim of the study was to investigate the prognostic role of anemia in hospitalized patients for acute heart failure (GJA). The study looked at all patients with a major GJA diagnosis. Methods : This study was a retrospective study conducted on 107 patients with IMAEST, who entered in August 2015- December 2016 at Haji Adam Malik General Hospital. Clinical and laboratory data were collected, including hemoglobin (Hb) levels at admission, then the patients were grouped based on Hb levels into two groups with anemia and without anemia. Then compared against major cardiovascular events (MACE) ie cardiovascular death or ventricular arrhythmias during hospitalization. Chi-square, Fisher, Mann-Whitney, Kruskal- Wallis and logistic regression tests were performed in assessing the relationship between two or more variables to obtain an odds ratio (OR), p<0.05 was considered statistically significant. Anemia is defined as hemoglobin12 / 13 g / dL upon admission in female / male patients. Results : 107 patients included (81.32% of men), with an average age of 58.32 ± 11 years. Anemia was present in 29.99% of patients at admission, with Hb 11.4 (7.6-12.8) g / dL. At the hospital mortality rate was higher for anemic patients than patients without anemia (53.7% vs 46.3%, p = <0.001). MACE during treatment were higher for anemic patients than without anemia (51.1% vs 48.9%, p=<0.001). In a multivariate analysis, anemia with Hb <13 mg / dL (OR 5.724, 95% CI 2,156-15,196, p=<0.001) could predict MACE significantly during treatment in acute heart failure patients. Multivariate analysis showed an association between anemia (OR 5.724, 95% CI 2.156-15.196, p=<0.001), systolic blood pressure at admission (OR 3.009, 95% CI 1.236-7.324, p=0.015) and age ≥ 65 years OR 2.659, 95% CI 0.981-7.208, p=<0.055) to the MACE. Conclusions : This study confirms that the presence of anemia is an independent factor of MACE during treatment in patients admitted to AHF.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAnemiaen_US
dc.subjectGagal Jantung Akuten_US
dc.subjectMorbiditasen_US
dc.subjectMortalitasen_US
dc.titleAnemia Sebagai Prediktor Kejadian Kardiovaskular Mayor Selama Perawatan di Rumah Sakit pada Penderita Gagal Jantung Akut di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM117115014
dc.description.pages75 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record