Show simple item record

dc.contributor.advisorKetaren, Andre Pasha
dc.contributor.advisorHasan, Refli
dc.contributor.authorKaro, Kartika br
dc.date.accessioned2019-08-30T05:14:42Z
dc.date.available2019-08-30T05:14:42Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17447
dc.description.abstractLatar Belakang : Banyak penelitian yang mendukung keterlibatan LAD disease (menggunakan kriteria angiografi) pada kejadian IMAEST inferior dengan DSST (Salcedo, 1981; Croft, 1982; Jennings, 1983; Roubin, 1984; Little, 1984), namun ada juga penelitian lainnya yang tidak mendukung (Gibson, 1982; Ferguson, 1984; Cohen, 1984; Lew, 1985; Brymer, 1985). Walaupun data-data ini tidak menunjukkan LAD disease sebagai penyebab universal atau mayor dari DSST prekordial, namun mereka mengindikasikan sejumlah pasien IMAEST inferior memang memiliki high grade LAD disease. Salah satu gambaran EKG yang dapat membantu dalam mendeteksi hal ini adalah derajat DSST yang lebih dalam seperti yang dilaporkan oleh Haraphongse (1983). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara jumlah kedalaman ST depresi prekordial dengan keterlibatan dan derajat keparahan stenosis LAD pada pasien IMAEST inferior dengan DSST. Metode : Sebanyak 60 pasien IMAEST inferior onset <24 jam dengan gambaran DSST prekordial yang dihospitalisasi dari Desember 2013-Juli 2017 di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik dianalisis secara retrospektif. Pasien akan dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan jumlah kedalaman DSST prekordial pada EKG awal. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui korelasi antara jumlah kedalaman DSST prekordial dengan keterlibatan dan derajat keparahan LAD , nilai p <0,05 dianggap bermakna secara statistik. Hasil : Analisis bivariat menunjukkan jumlah kedalaman DSST prekordial memiliki korelasi dengan keterlibatan LAD (p=0.01). Selain itu jumlah kedalaman DSST prekordial juga berkorelasi dengan derajat keparahan LAD (p=0.01). Kelompok yang memiliki jumlah kedalaman DSST prekordial yang lebih tinggi cenderung memiliki lesi yang terletak di proksimal dan lesi yang kompleks, namun tidak signifikan secara statistik (p=0.233 dan p=0.102). Dari analisis kurva ROC jumlah kedalaman DSST prekordial terhadap keterlibatan LAD didapati nilai cut-off ≥5.15 mm dengan sensitifitas 70% dan spesifisitas 76.2% %(AUC 0,752 ,95% CI: 0,620 – 0,883 p<0,001) Kesimpulan : Semakin besar jumlah kedalaman DSST prekordial maka kemungkinan keterlibatan LAD dengan derajat stenosis yang signifikan menjadi semakin besar ( p=0.01)en_US
dc.description.abstractBackground : There were many studies proved that precordial ST depression in Inferior STEMI show LAD disease from angiografi (Salcedo, 1981; Croft, 1982; Jennings, 1983; Roubin, 1984; Little, 1984), but there were also many who unproved Gibson, 1982; Ferguson, 1984; Cohen, 1984; Lew, 1985; Brymer, 1985). Altought LAD disease was not the main cause of precordial ST depression in Inferior STEMI, but there were many patients with Inferior STEMI who had high grade LAD disease. Sum of precordial ST depression is one of ECG criteria that can help us to prove it (Harapongse;1983). The aim of this study in to know if there is corelation between sum of precordial ST depression with LAD disease and the severity of LAD disease in Inferior STEMI patients with precordial ST depression . Methods : We analized 60 patients inferior STEMI with precordial ST depression onset less than 24 hours that hospitalized in Haji Adam Malik General Hospital since December 2013-June 2017. Patients were divided in to 4 groups based on sum of precordial ST depression. Bivariate analysis were made to see the corelation between sum of precordial ST depression with LAD disease and severity of LAD, p value < 0.05 is statistically significant. Result : Bivariate analysis show that there is strong corelation between sum of precordial ST depression with LAD disease (p=0.01). Sum of precordial ST depression also corelate with severity of LAD (p=0.01). There are also corelation with location of the lesion in proximal LAD and the complexity of the lesion but not statistically significant (p=0.233 and p=0.102). Analysis ROC curve sum of precordial ST depression to LAD disease give the cut off ≥5.15 mm with sensitivity 70% and spesificity 76.2%(AUC 0,752 ,95% CI: 0,620 – 0,883 p<0,001) Conclution : There is strong corelation between sum of precordial ST depression with high grade LAD disease. The more the sum of precordial ST depression the more posibility high degree LAD disease ( p=0.01).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectJumlah Kedalaman Depresi Segmen ST Prekordialen_US
dc.subjectIMAEST Inferioren_US
dc.subjectLADen_US
dc.titleKorelasi antara Jumlah Kedalaman ST Depresi Prekordial dengan Keterlibatan dan Derajat Keparahan Stenosis Arteri Left Anterior Descending pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Inferioren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM127115002
dc.description.pages96 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record